
Karawang – Setelah enam hari pencarian, jasad seorang nelayan bernama Udin (32), warga Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, yang menjadi korban kapal karam di perairan Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, akhirnya ditemukan. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di pesisir Pantai Cirewang, Desa Pangarengan, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 13.00 WIB.
Kepala Unit BASARNAS Karawang, Sigit Haryanto, menjelaskan bahwa Udin menjadi korban kapal karam setelah kapalnya dihantam ombak besar pada Rabu, 29 Januari 2025. Penemuan jasad korban diinformasikan oleh Kapolsek Legon Kulon, Polres Subang. “Mendapat laporan itu, tim BASARNAS Karawang bersama relawan segera menuju lokasi untuk melakukan identifikasi,” ujar Sigit dalam keterangannya pada Selasa, 4 Februari 2025.
Baca juga : 12 Warga Karawang Jadi Korban TPPO di Perkebunan Sawit
Kronologi Penemuan Korban
Jasad Udin ditemukan tersangkut pada pagar bambu di tepi Pantai Cirewang, Pamanukan. Kondisi tubuh korban sudah mengalami pembengkakan, tetapi masih dalam keadaan utuh. Setelah identifikasi, jenazah segera dievakuasi dan dibawa ke Karawang untuk diperiksa di Puskesmas setempat sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Udin adalah salah satu korban dari insiden karamnya dua kapal nelayan di perairan Sarakan, Kabupaten Karawang, pada Rabu, 29 Januari 2025. Insiden tersebut terjadi akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi. Kapal yang dinaiki Udin bersama rekannya, Tibil (27), mengalami kebocoran dan dihantam ombak hingga pecah menjadi dua bagian. Tibil ditemukan lebih dahulu dalam kondisi meninggal dunia di daerah Cemarajaya, Kecamatan Cilebar, Karawang.
Selain itu, kejadian serupa juga menimpa kapal kedua di lokasi yang sama. Kapal tersebut dihantam ombak sekitar pukul 11.30 WIB, tetapi tiga nelayan di dalam kapal, yakni Anto, Aryo, dan Ranta, berhasil selamat. Salah satu korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas akibat kondisinya yang lemah.
Imbauan untuk Nelayan
Kepala Unit Siaga SAR Karawang, Sigit Haryanto, mengimbau masyarakat dan nelayan di sekitar lokasi kejadian untuk meningkatkan kewaspadaan saat melaut, terutama di tengah cuaca ekstrem. “Kami sarankan para nelayan tidak melaut terlebih dahulu jika cuaca buruk. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.
Baca juga : Meningkatkan Keterbukaan Informasi Publik, Karawang Gelar Monev 2025
Pencarian terhadap korban yang masih hilang terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, BPBD Karawang, Satpol Airud Polres Karawang, dan nelayan setempat. Insiden ini menjadi pengingat bagi nelayan untuk selalu berhati-hati dan memantau cuaca sebelum berlayar.
Kasus kapal karam akibat cuaca buruk ini menambah panjang daftar korban nelayan di wilayah Karawang, sekaligus menjadi peringatan untuk meningkatkan keselamatan saat melaut.***