
Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan penghargaan kepada tujuh lembaga dan sosok yang berkontribusi dalam dunia pendidikan pesantren pada Malam Anugerah Pendidikan Nahdlatul Ulama (NU) 2025. Acara ini berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Rabu, 22 Januari 2025.Tujuh penerima anugerah pendidikan pesantren tersebut adalah:
- KHR Azaim Ibrahimy, Situbondo, Jawa Timur
- Pesantren Ekologi Ath Thaariq, Garut, Jawa Barat
- Pondok Pesantren Yaa Bunayya, Jayapura, Papua
- RMI-PWNU DI Yogyakarta
- KH Afifuddin Dimyati, Jombang, Jawa Timur
- Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Aceh
- Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah, Salatiga
Penghargaan yang diberikan oleh PBNU ini berupa sertifikat penghargaan dan logam mulia, yang diserahkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar kepada para penerima atau wakilnya.
Baca juga : DP3A Karawang Laksanakan Edukasi Pencegahan Kekerasan untuk Pekerja Perempuan di PT JTEKT
Dalam sambutannya, Nasaruddin mengapresiasi kegiatan Kongres Pendidikan 2025. Menurutnya, forum ini menunjukkan kualitas yang baik serta mampu menyajikan gagasan konstruktif untuk pendidikan di Indonesia. “Forum ini sangat berkualitas, sangat representatif, dan bisa menjadi referensi, apa pun yang dihasilkan dalam Kongres Pendidikan ini,” jelasnya.
Ketua Tim 7 sebagai dewan juri, KH Ulil Abshar Abdalla, mengatakan bahwa terdapat 22 nominasi pemenang penghargaan yang dibacakan malam itu. Penghargaan ini diberikan kepada lembaga dan tenaga pendidik yang bernaung di lingkungan NU. “Kategori penghargaan mencakup berbagai bidang, mulai dari PAUD hingga pendidikan tingkat menengah, serta penghargaan bagi para dosen dan ilmuwan di perguruan tinggi Nahdlatul Ulama,” katanya.
Gus Ulil menambahkan, tujuan penghargaan ini adalah bentuk penghormatan dari PBNU dan Nahdliyin kepada instansi serta tenaga pendidik yang berjasa dalam pendidikan di lingkungan NU. “Semoga malam ini menjadi puncak yang menandai penganugerahan penghargaan pendidikan bagi lembaga-lembaga dan figur-figur NU yang telah berkiprah dalam pengembangan pendidikan,” tutupnya.
Baca juga : BPBD Karawang Buka Posko Siaga Bencana Akibat Hujan Deras
Sementara itu, Ketua PBNU Prof. Mohammad Mukri menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada lembaga dan sosok yang tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai tambah dalam pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan sistem pendidikan yang terstruktur dengan baik. “Figur-figur yang menginspirasi dalam lingkup NU, seperti pesantren yang berhasil mengelola lingkungan dengan baik, juga menjadi bagian dari kriteria penghargaan,” jelasnya.
Dengan penghargaan ini, diharapkan dapat memotivasi lebih banyak lembaga dan individu dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas di Indonesia, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama.(*)