
Kabupaten Bandung – Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Bandung, Atep Kusman, memberikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam mempercepat penyerahan ijazah siswa yang tertahan di sekolah. Menurut Atep, kebijakan ini menjadi solusi nyata yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan nomor 3597/PK.03.04.04/SEKRE mengenai percepatan penyerahan ijazah jenjang SMA, SMK, dan SLB Tahun 2023-2024 atau tahun sebelumnya, menjadi penekanan kepada sekolah-sekolah agar segera mendistribusikan ijazah yang masih tertahan.
“Kami memperkirakan di Jawa Barat ada puluhan ribu ijazah yang masih tertahan di sekolah. Langkah ini sangat tepat untuk menyelesaikan persoalan itu,” ujar Atep, Rabu (29/1/2025).
Baca juga : Serangan Siber Landa Perusahaan AI Tiongkok DeepSeek
Dampak Positif di Kabupaten Bandung
Menurut Atep, persoalan ijazah yang tertahan selama bertahun-tahun menjadi perhatian utama banyak pihak. Namun, langkah progresif dari Bupati Bandung Dadang Supriatna telah membuka jalan keluar.
“Pak Bupati Bandung, dalam kampanye menuju periode kedua, gencar mensosialisasikan hal ini. Bahkan, beliau memberikan solusi nyata dengan membuat komitmen bersama pihak sekolah melalui forum yang dimediasi. Hasilnya, percepatan penyerahan ijazah lebih dulu dilakukan di Kabupaten Bandung,” kata Atep.
Atep juga menambahkan bahwa lebih dari 8.000 ijazah di Kabupaten Bandung telah berhasil disalurkan kepada siswa yang membutuhkan. Langkah ini tidak hanya membantu para siswa, tetapi juga tidak merugikan pihak sekolah.
“Bupati Bandung mendengar langsung keluhan masyarakat, terutama dari mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena ijazahnya masih tertahan di sekolah. Bahkan, beliau menerima keluhan itu melalui akun media sosialnya dan menindaklanjuti dengan kebijakan nyata,” lanjut Atep.
Baca juga : Pemkab Karawang Dorong Peningkatan Produksi Olahan Serba Ikan
Inspirasi untuk Provinsi Jawa Barat
Keberhasilan Kabupaten Bandung dalam menangani masalah ini kini menjadi sorotan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang mulai mengambil langkah serupa. Atep menekankan bahwa keberanian dan kepedulian Bupati Bandung menjadi contoh penting bagi daerah lain di Jawa Barat.
“Pak Bupati lebih dulu menentukan sikap karena peduli terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak. Ini adalah solusi nyata, bukan sekadar janji,” tutup Atep.
Langkah percepatan penyerahan ijazah ini mencerminkan kepemimpinan yang tidak hanya fokus pada kebijakan, tetapi juga pada implementasi nyata yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Dengan inisiatif ini, diharapkan anak-anak didik di seluruh Jawa Barat dapat lebih mudah melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja tanpa hambatan administratif.***