Persoona.id – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menghendaki adanya pergeseran paradigma dalam program bantuan sosial (bansos) di Indonesia. Bansos kini didorong untuk bertransformasi dari sekadar bantuan menjadi program pemberdayaan yang berorientasi pada kemandirian.

Dalam acara Grand Launching “Penguatan Ekosistem Jaminan Sosial melalui Pendidikan” di Surabaya, Kamis (14/8/2025), Gus Imin, sapaan akrabnya, menjelaskan visi baru ini. “Presiden ingin bantuan sosial bergeser menjadi pemberdayaan sosial. Masyarakat harus tumbuh secara bertahap, dari penerima bantuan sosial menjadi masyarakat yang berdaya dan mandiri,” katanya.

Baca juga : Dukungan DPRD Jabar Pacu Pembentukan Kabupaten Cirebon Timur, SKB Segera Terbit

Batas Waktu dan Kolaborasi dengan Akademisi
Menurut Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, paradigma baru ini bertujuan agar masyarakat tidak selamanya bergantung pada bantuan. Kemenko PM akan menjadi motor penggerak perubahan ini, memastikan bantuan memiliki batas waktu yang rasional agar tidak menciptakan ketergantungan. Namun, pengecualian diberikan untuk kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, yang akan tetap menjadi prioritas penerima bantuan permanen.

Gus Imin juga mengajak perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam merancang model bansos yang lebih efektif. Ia meminta para akademisi untuk mengkaji ulang skema yang sudah berjalan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah berjalan 16 tahun, agar dampaknya lebih efektif dan berkelanjutan.

Baca juga : Syaiful Huda Minta Menteri Yandri Susanto Patuhi Putusan Ombudsman Terkait Pemecatan Ribuan Pendamping Desa

“Kita perlu pendekatan baru agar pola bantuan sosial kita benar-benar efektif dan berdampak jangka panjang,” tegasnya.

Transformasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem jaminan sosial nasional dengan mengintegrasikan pendidikan, ekonomi, dan perlindungan sosial, menuju Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.(*)

Karawang – Dalam suasana bulan suci Ramadan yang ke-8, masyarakat Karawang menghadapi tantangan besar akibat banjir menahun yang mengancam kebahagiaan warga. Namun, semangat untuk membantu meringankan beban penderitaan mereka tetap menyala. Berbagai bentuk bantuan dari pemerintah daerah dan masyarakat terus mengalir, menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

Baca juga : Pelantikan Pengurus Karang Taruna Karawang 2024-2029

Pada malam yang penuh kepedulian, Sekretaris Daerah, bersama beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan peninjauan langsung ke dapur umum BPBD. Mereka memastikan bahwa para korban banjir mendapatkan kebutuhan dasar, terutama makanan yang layak. Dalam upaya tersebut, Sekretaris Daerah menegaskan pentingnya kualitas makanan yang disajikan.

“Makanan yang diberikan harus menjadi asupan terbaik,” ujarnya, sambil mencicipi langsung untuk memastikan bahwa makanan tersebut layak dan enak, dengan harapan bahwa setiap sajian dapat memberikan kenyamanan bagi para pengungsi.

Setiap hari, dapur umum ini mampu menyajikan tak kurang dari 500 bungkus nasi untuk para pengungsi. Apresiasi disampaikan kepada para pejuang kemanusiaan seperti Tagana, Pramuka, dan BPBD yang selalu sigap membantu warga yang terkena musibah.

Selain fokus pada makanan, tim juga melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana yang digunakan untuk evakuasi. Hal ini termasuk ambulance, perahu, pelampung, tenda, genset, dan mobil pemadam. Semua sarana tersebut harus dalam kondisi prima demi keamanan petugas dan kelancaran operasi penyelamatan.

Baca juga : Bupati Karawang Ajak Orang Tua Awasi Anak di Tarling Ramadan 1446 H

Dalam kesempatan tersebut, BPBD juga menerima bantuan dari BNPB yang mencakup perahu, pelampung, tenda, dan logistik lainnya, menambah kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.

Sekretaris Daerah mengajak semua pihak untuk terus mengawal kepentingan masyarakat Karawang, dengan komitmen untuk selalu mengabdi dan memenuhi kebutuhan mereka. “Segala kebaikan pasti berbuah kebaikan,” tutupnya.(FK-KIM Diskominfo)