Karawang – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang memulai program Metode Operasi Wanita (MOW) sebagai bagian dari pelayanan Keluarga Berencana (KB) di tahun 2025. Kegiatan perdana ini berlangsung di RS Dewi Sri pada Rabu, 12 Februari 2025, dengan melibatkan 38 peserta dari berbagai kecamatan di Karawang.

Baca juga : Umar Al Faruq Ajak Kaum Muda Karawang Peringati Malam Nisfu Syaban

Ketua Tim Bina Kesetaraan KB DPPKB Karawang, Ferry Andriyanti, menyampaikan bahwa program ini dijalankan melalui kerja sama dengan RS Dewi Sri untuk memberikan pelayanan KB MOW secara komprehensif. “Kami memberikan fasilitas berupa pemeriksaan laboratorium, USG, hingga tindakan operasi. Semua peserta juga menjalani skrining kesehatan sebelum tindakan, termasuk pengecekan tekanan darah, kadar gula, dan anemia,” jelasnya.

Proses Pelayanan dan Pengawasan Pasca-Tindakan
Setelah menjalani prosedur, peserta MOW akan dipantau selama 4–6 jam untuk memastikan tidak ada komplikasi. Jika ditemukan indikasi medis tertentu, masa observasi dapat diperpanjang guna memastikan keselamatan peserta.
“Pelayanan ini berjalan lancar tanpa kendala. Peserta pertama berasal dari Kecamatan Telagasari, Telukjambe Timur, Karawang Barat, dan Klari,” tambah Ferry.

Manfaat Program KB MOW
Program KB MOW dirancang untuk memberikan pilihan kontrasepsi permanen bagi perempuan, yang dinilai lebih praktis dan ekonomis. “Dengan MOW, peserta tidak perlu lagi mengikuti program kontrasepsi berkala. Ini juga mendukung pengendalian angka kelahiran dan membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” papar Ferry.

Di tahun 2025, DPPKB Karawang menargetkan 495 akseptor MOW di seluruh wilayah Karawang. Selain di RS Dewi Sri, program serupa juga akan digelar di RS Rosela dan RSUD Jatisari.

Baca juga : BPBD Jabar: Waspada Tanah Longsor di 11 Kabupaten

Jadwal Pelayanan Selanjutnya
Program KB MOW selanjutnya akan diadakan di RS Rosela pada Rabu pekan depan. Namun, selama bulan Ramadan, program ini akan dihentikan sementara dan dilanjutkan kembali setelah Idul Fitri.
“Kami berharap target 495 akseptor dapat tercapai, sehingga program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Karawang,” tutup Ferry.***