
Senin, 27 Januari 2025 – Hari ini, umat Islam merayakan peringatan Isra Miraj, sebuah peristiwa agung yang sarat dengan makna spiritual dan mendalam. Hari suci ini tidak hanya menjadi momen refleksi bagi umat Islam, tetapi juga menghadirkan ruang permenungan bagi umat beragama lain. Peringatan keagamaan dari agama lain dapat menjadi cermin yang memancarkan pesan universal, menginspirasi setiap insan untuk merenungi nilai-nilai luhur yang mampu memperkuat kehidupan iman dan memperdalam hubungan spiritual dengan Sang Ilahi.
Penulis berkeyakinan bahwa setiap orang dapat belajar dan mengambil hal-hal baik dari siapapun dan dari apapun di alam semesta ini. Kebaikan itu ada di mana-mana, dan semua itu kembali pada kehendak manusia untuk terbuka belajar atau memilih untuk tertutup dan mengabaikannya. Penulis mendasarkan sikap belajar dan mengambil hikmah dari perayaan Isra Miraj ini pada semangat yang tertuang dalam salah satu dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate (Pernyataan Tentang Hubungan Gereja Dengan Agama-Agama Bukan Kristiani).
Baca juga : Kereta Cepat Whoosh Tertahan Gara-Gara ODGJ Masuk Jalur di Karawang
Dalam dokumen Nostra Aetate Art. 2, Gereja Katolik secara resmi menyatakan sikapnya terhadap agama-agama lain:
“Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran, yang menerangi semua orang.”
Gereja Katolik menegaskan penghormatan terhadap agama-agama lain dengan mengakui kebenaran dan kesucian yang ada di dalamnya, serta membuka diri untuk merenungkan nilai-nilai baik yang dapat dipelajari dari cara hidup, ajaran, dan tradisi agama lain.
Teladan Paus Fransiskus
Sikap dan semangat yang ada dalam dokumen ini juga terlihat dalam teladan hidup Paus Fransiskus. Dalam kunjungan apostolik ke Indonesia, tepatnya pada Misa Kudus di Gelora Bung Karno pada 5 September 2024, Paus Fransiskus mendorong umat untuk menaburkan benih cinta dan menunjukkan kebaikan serta keramahan.
“……… Dengan bimbingan sabda Tuhan, saya mendorong kalian untuk menaburkan benih cinta, dengan penuh keyakinan menapaki jalan dialog, dan terus menunjukkan kebaikan serta keramahan kalian dengan senyuman khas kalian. Apakah kalian pernah diberi tahu bahwa kalian adalah bangsa yang suka tersenyum? Tolong, jangan hilangkan senyuman itu, dan teruslah melangkah maju! Jadilah orang yang menghadirkan damai. Jadilah orang yang membawa harapan!”
Hikmah Peringatan Isra Miraj Bagi Seorang Katolik
Menurut Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Menteri Agama dan Imam Besar Istiqlal, peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam satu malam.
Baca juga : Satpol PP Tertibkan Sanggar Seni Diduga Prostitusi di Telukjambe Barat
Ada dua peristiwa yang terjadi:
Isra: Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, yang menunjukkan keistimewaan Nabi sebagai utusan Allah dan pentingnya Masjidil Aqsa dalam Islam.
Mi’raj: Setelah tiba di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW naik ke langit hingga bertemu dengan Allah SWT, di mana beliau menerima perintah untuk melaksanakan salat lima waktu.
Dari peristiwa Isra Miraj, terdapat beberapa hikmah yang dapat diambil oleh umat Katolik:
Pentingnya Kehidupan Doa: Peringatan Isra Mi’raj menekankan pentingnya salat sebagai hubungan langsung antara manusia dan Tuhan. Hal ini dapat menjadi motivasi untuk lebih setia dalam hidup doa.
Ibadah yang Bermakna: Ibadah harus menjadi wujud ketaatan kepada Tuhan, yang mengubah kehidupan menjadi lebih baik dan mendorong tindakan kasih kepada sesama.
Penyertaan Tuhan yang Kekal: Momen ini mengingatkan bahwa Tuhan selalu menyertai umat-Nya, terutama dalam masa sulit, dan kita harus tetap sabar dan penuh iman.
Keseimbangan Iman dan Akal Budi: Iman dan akal budi saling menguatkan. Hal ini penting karena tidak semua hal dalam ajaran agama dapat dipahami dengan akal budi saja.
Dalam kajian Prof. Quraish Shihab, peringatan Isra Miraj adalah gambaran tentang kebesaran Allah, yang terbagi menjadi tanda-tanda kebesaran yang nyata dan tidak nyata, berada di luar hukum-hukum yang manusia ketahui.
Ucapan Selamat
Sebagai seorang Katolik, penulis mengucapkan selamat memperingati Isra Miraj kepada seluruh umat Islam di Indonesia. Semoga momen yang penuh makna ini membawa berkah, kedamaian, dan kebahagiaan, serta mempererat persaudaraan antarumat beragama di tanah air.
Hendrikus Ingrid Meze Doa
(ASN Ditjen Bimas Katolik)