Karawang – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bakal membuka layanan naik-turun penumpang di Stasiun Karawang mulai Selasa (24/12/2024). Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pemesanan tiket kereta cepat Whoosh menuju ke Stasiun Karawang sudah bisa dilakukan mulai hari ini, Minggu (22/12/2024). “Pemesanan tiket dapat dilakukan di seluruh kanal penjualan online dan offline perusahaan, mulai keberangkatan Selasa, 24 Desember 2024,” kata Eva.

Baca juga : Wakil Ketua Komisi V DPR Harap Stasiun Karawang Dapat Dongkrak Penumpang Kereta Cepat Whoosh

Menurutnya, pembukaan penjualan tiket kereta cepat Whoosh menuju Stasiun Karawang menjadi momentum penting menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Dengan adanya layanan baru ini, rute Halim menuju Karawang dan sebaliknya akan ditempuh dalam waktu 15 menit. Sementara, rute Padalarang menuju Karawang dan sebaliknya akan ditempuh dalam waktu 20 menit.

Jadwal kereta cepat Whoosh ke Stasiun Karawang Dari 48 jadwal Whoosh yang beroperasi selama masa Natal dan Tahun Baru 2025, sebanyak 20 perjalanan di antaranya berhenti di Stasiun Karawang dengan rincian sebagai berikut: 10 keberangkatan menuju Stasiun Halim 10 keberangkatan menuju Stasiun Padalarang/Tegalluar Summarecon. Sisanya, sebanyak 28 perjalanan akan melintas langsung di Stasiun Karawang. Pihak KCIC akan memberikan waktu untuk penumpang naik dan turun di Stasiun Karawang hanya 2 menit sehingga penumpang diharapkan dapat mempersiapkan diri sesaat Whoosh akan memasuki stasiun. “Secara total, perjalanan Whoosh yang melayani naik turun penumpang di Stasiun Karawang akan mengalami penambahan waktu tempuh selama 7 menit,” ujarnya.

Berikut jadwal keberangkatan kereta cepat Whoosh menuju ke Stasiun Karawang:
Rute Halim-Karawang
G1211 : 06.58
G1215 : 07.48
G1217 : 08.13
G1221 : 09.03
G1223 : 09.40
G1239 : 16.03
G1245 : 17.28
G1251 : 18.43
G1253 : 19.08
G1257 : 19.58

Rute Karawang-Halim
G1210 : 07.19
G1214 : 08.09
G1218 : 08.59
G1222 : 09.49
G1226 : 10.59
G1238 : 16.14
G1240 : 16.49
G1242 : 17.24
G1250 : 19.04
G1258 : 20.44

Rute Karawang-Padalarang/Tegalluar Summarecon
G1211 : 07.15
G1215 : 08.05
G1217 : 08.30
G1221 : 09.20
G1223 : 09.57
G1239 : 16.20
G1245 : 17.45
G1251 : 19.00
G1253 : 19.25
G1257 : 20.15

Rute Padalarang/Tegalluar Summarecon-Karawang
G1210 : 06.58
G1214 : 07.48
G1218 : 08.38
G1222 : 09.28
G1226 : 10.38
G1238 : 15.53
G1240 : 16.28
G1242 : 17.03
G1250 : 18.43
G1258 : 20.23.

Harga tiket kereta cepat Whoosh Stasiun Karawang Menurut Eva, KCIC tetap menerapkan skema tarif dinamis untuk perjalanan dari dan menuju Stasiun Karawang. Berikut harga tiket kereta cepat Whoosh dari dan ke Stasiun Karawang adalah sebagai berikut: Tarif untuk rute Halim – Karawang PP Kelas Premium Economy: Harga tiket dimulai dari Rp 125.000 Tarif untuk rute Karawang – Padalarang/Tegalluar Summarecon PP Premium Economy: Harga tiket dimulai dari Rp 175.000 Business Class: Harga tiket Rp 450.000 First Class: Harga tiket Rp 600.000.

Nantinya, penumpang Whoosh yang memiliki tiket Karawang – Padalarang/Tegalluar Summarecon dan sebaliknya, juga berhak menggunakan fasilitas KA Feeder yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Stasiun Bandung dan Cimahi.

Cara beli tiket kereta cepat Whoosh ke Stasiun Karawang Pembelian tiket secara online dapat dilakukan melalui aplikasi Whoosh dan situs ticket.kcic.co.id. Masyarakat juga bisa membelinya melalui aplikasi mitra, seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, Brimo, BNI Mobile, dan tiket.com. Tak hanya online, tiket kereta cepat Whoosh menuju ke Stasiun Karawang juga bisa dibeli secara offline, seperti loket dan Ticket Vending Machine (TVM) di Stasiun.(*)

Jakarta Stasiun kereta cepat Whoosh di Karawang resmi melayani penumpang pada hari ini. Keberoperasian stasiun ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang Whoosh yang saat ini masih belum mencapai target harian. 24/12/2024

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, menyambut baik pengoperasian Stasiun Karawang yang sempat tertunda akibat keterbatasan akses jalan menuju lokasi stasiun. Menurut Huda, pengoperasian stasiun ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah penumpang Whoosh yang masih berada di bawah target yang telah ditetapkan.

Baca juga : Refleksi Tahun 2024 dan Outlook 2025, DPRD Jabar

“Kami sangat mendukung pengoperasian Stasiun Karawang ini. Meskipun sempat terhambat karena akses pendukung yang belum siap, kami berharap dengan beroperasinya stasiun ini bisa mendongkrak jumlah penumpang Whoosh yang hingga saat ini masih di bawah target harian,” ujar Syaiful Huda.

Stasiun Karawang menjadi stasiun keempat dari total empat stasiun yang dirancang untuk rute kereta cepat Whoosh. Selain Karawang, kereta cepat Whoosh juga melayani tiga stasiun lainnya, yakni Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegal Luar.

Sejak resmi beroperasi pada 17 Oktober 2024, hanya tiga stasiun yang dapat melayani penumpang, sementara Stasiun Karawang belum dapat difungsikan karena kendala akses jalan menuju stasiun tersebut.

Target Penumpang Masih Jauh dari Harapan

Huda menjelaskan bahwa target harian penumpang untuk kereta cepat Whoosh adalah sekitar 29.000-31.000 orang. Namun, hingga saat ini, jumlah penumpang harian yang tercatat masih berada di kisaran 18.000-19.000 orang. Meskipun tren penumpang terus menunjukkan kenaikan, angka tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Meskipun ada tren kenaikan jumlah penumpang, angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap efektivitas operasional kereta cepat Whoosh,” ungkap Huda.

Baca juga : Respon Pernyataan Menteri PKP, DPR: Tidak Punya Rumah Bukan Berarti Miskin

Dengan beroperasinya Stasiun Karawang, Huda berharap dapat terjadi penambahan jumlah penumpang harian. Berdasarkan studi dari Universitas Indonesia, diperkirakan akan ada tambahan sekitar 3.000-4.000 penumpang per hari jika Stasiun Karawang benar-benar beroperasi.

“Tentu saja, ini adalah tambahan yang signifikan jika bisa terwujud,” tambahnya.

Pentingnya Jumlah Penumpang untuk Efektivitas Whoosh

Syaiful Huda menegaskan bahwa jumlah penumpang Whoosh menjadi indikator utama untuk menilai efektivitas kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut. Selain itu, Huda juga menyebutkan bahwa ada empat tujuan utama dari pembangunan proyek Whoosh di Indonesia, yaitu:

  1. Mengurangi kepadatan lalu lintas antara Bandung dan Jakarta,
  2. Meningkatkan konektivitas Bandung-Jakarta dan sekitarnya,
  3. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, serta
  4. Menjadi simbol modernisasi transportasi di Indonesia.

“Keempat tujuan tersebut sangat bergantung pada jumlah penumpang Whoosh. Jika jumlah penumpangnya sedikit, maka dapat dipastikan bahwa Whoosh ini tidak efektif,” tegas Huda.

Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi di Sekitar Stasiun

Legislator dari Dapil Jabar VII (Karawang, Purwakarta, Kab Bekasi) ini juga berharap agar beroperasinya Stasiun Karawang dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di sekitar stasiun. Ia mendorong masyarakat setempat untuk memanfaatkan kesempatan dengan menyediakan berbagai layanan barang dan jasa bagi penumpang Whoosh di Stasiun Karawang.

“Ke depan, Pemkab Karawang bisa memanfaatkan akses Whoosh ini untuk menarik lebih banyak wisatawan ke destinasi-destinasi wisata di Karawang dan sekitarnya. Hal ini akan mendukung tujuan Whoosh dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata,” pungkas Huda.***