Persoona.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Bertempat di Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedungwaringin, para mahasiswa secara aktif terlibat dalam Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), sebuah inisiatif nasional untuk mendorong kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Jum’at 01/08/25

Baca juga : Rahmat Hidayat Djati Reses di Karangjaya: Serap Aspirasi Infrastruktur hingga Pemekaran Desa

Kegiatan ini berfokus pada dua program utama: pendirian kebun percontohan dan edukasi kepada masyarakat. Mahasiswa KKN UBP Karawang telah berhasil menanam berbagai tanaman pangan produktif di dua pekarangan rumah warga, menjadikannya model kebun yang dapat dicontoh. Jenis sayuran yang dibudidayakan meliputi cabai, kangkung, daun bawang, dan terong, yang dipilih karena kemudahan penanaman dan masa panen yang cepat.

Selain praktik menanam, para mahasiswa juga mengadakan sesi edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal. Warga Desa Karang Mekar menyambut baik inisiatif ini, bersedia menjadikan lahan kosong di rumah mereka sebagai kebun percontohan.

Baca juga : Wabup Maslani Dorong Literasi dan Edukasi Anti Narkoba Melalui Gelaran Seni BNNK Karawang

Partisipasi mahasiswa UBP Karawang dalam Gerina ini diharapkan tidak hanya menciptakan kebun percontohan, tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian serta budaya menanam di kalangan masyarakat setempat. Dengan demikian, upaya ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan ketahanan pangan yang dimulai dari lingkungan terkecil./heru

Persoona.id – Pemerintah Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, sukses menyelenggarakan kegiatan Aksi Peduli Kebersihan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan dan penguatan semangat gotong royong masyarakat, Sabtu (tanggal disesuaikan).

Baca juga : Bupati Aep Kukuhkan 2552 Pengurus Koperasi Merah Putih, Dorong Ekonomi Kerakyatan Karawang

Kegiatan ini digelar secara serentak di berbagai titik strategis desa, mulai dari area Kantor Desa, Kebun Hidroponik, hingga lingkungan permukiman warga di seluruh wilayah dusun. Desa Sukaluyu sendiri terdiri atas 5 dusun, 21 RW, dan 110 RT, yang seluruhnya aktif terlibat dalam kegiatan ini.

Kepala Desa Sukaluyu, Hj. Lina Herlina, memimpin langsung aksi bersih-bersih tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya membangun budaya kebersihan sebagai bagian dari pola hidup sehat dan tanggung jawab bersama.

“Kegiatan ini bukan sekadar bersih-bersih sampah atau selokan, tapi juga membersihkan pola pikir kita. Kebersihan adalah budaya hidup sehat yang harus kita tanamkan,” ujar Hj. Lina Herlina.

Dukungan juga datang dari Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Karawang, H. Oma Miharja Rizki, SH., MH., yang turut hadir dan ikut serta memungut sampah bersama warga.

“Desa Sukaluyu memberi contoh bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa menghasilkan dampak nyata. Ini harus menjadi gerakan yang terus digaungkan demi desa yang bersih dan sehat,” ungkapnya.

Salah satu titik yang mendapat perhatian khusus adalah Kebun Hidroponik Desa Sukaluyu, simbol ketahanan pangan desa yang juga menjadi bagian dari aksi kebersihan ini. Perawatan kebun dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan hidup dan sumber pangan lokal.

Baca juga : Cak Imin Lepas Ribuan Peserta PKB Run Fest 2025

Antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Mulai dari pemuda karang taruna, kelompok ibu-ibu, hingga tokoh masyarakat, semuanya turun langsung, menciptakan suasana gotong royong yang hangat dan inspiratif.

Acara diakhiri dengan ramah tamah dan makan bersama di halaman kantor desa sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi seluruh warga.

Dengan terselenggaranya Aksi Peduli Kebersihan ini, Desa Sukaluyu meneguhkan dirinya sebagai desa yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai sosial, budaya, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.(*)

Persoona.id – Kelompok Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) binaan Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, berhasil menggelar panen perdana dari proyek kebun hidroponik yang mereka kembangkan secara swadaya dan kolaboratif.

Kegiatan ini menandai hasil dari kerja keras masyarakat dan pemuda desa dalam menggalakkan ketahanan pangan serta inovasi pertanian berkelanjutan. Komoditas yang dipanen adalah kangkung hidroponik yang telah memasuki usia panen dan siap dipasarkan.

Baca juga : Komisi V DPR RI Panggil Basarnas Bahas Evakuasi Turis Brasil di Rinjani

Tidak hanya itu, kegiatan yang dipimpin oleh Dean Rezfy Pratama, pemuda lokal yang aktif di bidang pemberdayaan masyarakat desa, juga disertai dengan proses pindah tanam komoditas lain seperti bayam dan pakcoy, untuk menjaga kesinambungan siklus produksi.

“Panen hari ini adalah langkah awal kami. Ke depannya, kami berharap dapat terus mengembangkan kebun ini, menambah varietas tanaman, dan bahkan bisa menjadi pemasok sayuran hidroponik untuk warga Sukaluyu dan sekitarnya,” jelas Dean.

Turut hadir dalam kegiatan panen ini, Sekretaris Desa Sukaluyu Heri Herdiana, yang menyampaikan apresiasi dan dukungan dari pemerintah desa terhadap kegiatan produktif yang digagas oleh warganya.

“Kami dari pihak desa sangat bangga dan mendukung penuh kegiatan seperti ini. Inisiatif dari Kang Dean dan kawan-kawan ini menunjukkan bahwa pemuda desa memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi lokal, terutama di sektor pertanian modern,” ujarnya.

Baca juga : Ketua Komisi I DPRD Jabar Sosialisasikan Perda Kepemudaan dan Dorong Peran Aktif Pemuda Karawang

Proyek kebun hidroponik ini juga menjadi bagian dari upaya desa untuk mendorong ekonomi hijau, menyediakan akses terhadap sayuran sehat, serta membuka peluang usaha baru di sektor pertanian berbasis teknologi tepat guna.

Kegiatan ini memperkuat semangat kolaborasi antarwarga, pemerintah desa, dan pemuda dalam membangun desa berbasis inovasi. Program kebun hidroponik diharapkan dapat menjadi percontohan bagi desa lain di Karawang dalam upaya mengembangkan ketahanan pangan lokal dan kewirausahaan berbasis pertanian.(agung)

Persoona.id – Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar Gerakan Masal Peningkatan Produksi Pertanian Mendukung Hilirisasi Kios Tani atau yang dikenal dengan GEMA PETANI, sebagai bagian dari Program Seratus Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Karawang (SEHATI). Kegiatan ini berlangsung serentak di 30 kecamatan dan dipusatkan di Kantor DPKP Karawang, Kamis (22/5).

Gerakan masal ini mencakup berbagai kegiatan strategis untuk mendukung ketahanan dan produksi pangan daerah, di antaranya :

Baca juga : Workshop Audit Keamanan SPBE Perkuat Sistem Informasi Pemerintah Karawang

  • GEMA PETUAH (Gerakan Masal Pengukuran pH Tanah),
  • GEMA SIMPONI (Gerakan Vaksinasi, Desinfeksi, dan Sistem Pelaporan Dini PMK),
  • GEMA BASMIKUS (Gerakan Masal Basmi Tikus).

Selain itu, juga dilakukan launching Kios Pangan, Kincir Air, dan Traktor Perahu. Kios Pangan ini diharapkan menjadi solusi distribusi pangan yang efisien dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan, harga pangan pokok, dan memperkuat aksesibilitas masyarakat terhadap pangan berkualitas.

Kepala DPKP Karawang, Rohman, melaporkan bahwa kegiatan GEMA PETUAH tahun ini menyasar 309 titik, GEMA SIMPONI telah memberikan 1.750 dosis vaksin dan sedang berlangsung di tiga titik, serta GEMA BASMIKUS menyasar wilayah-wilayah endemis hama tanaman sesuai dengan kebutuhan.

Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah pilar utama pembangunan daerah. Pemerintah Kabupaten Karawang berkomitmen menjaga kecukupan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat melalui program-program pertanian berkelanjutan.

“Kios Pangan merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah. Kehadirannya diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat dengan harga komoditas yang terjangkau namun tetap berkualitas,” jelas Bupati.

Baca juga : Bupati Karawang Serahkan Beasiswa dan BPJS Nelayan

Ia juga menegaskan bahwa Program SEHATI tidak hanya berhenti dalam 100 hari kerja, tetapi akan terus berlanjut sebagai bentuk komitmen jangka panjang, terutama dalam sektor pertanian. “Ini bagian dari upaya kita meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan daerah, serta mendorong kemandirian dalam menghadapi tantangan global,” tutupnya. (FK-KIM Diskominfo)

Karawang – Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, baru-baru ini mengadakan panen perdana sorgum di Karawang, yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam acara tersebut, Menhut menekankan pentingnya sorgum sebagai sumber pangan alternatif yang memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat.

Baca juga : Pemerintah Butuh Rp 40 Miliar untuk Bebaskan TKW Susanti dari Hukuman Mati di Arab Saudi

Sorgum, yang dikenal sebagai tanaman ‘ajaib’, dapat diolah menjadi berbagai produk seperti beras, tepung, gula, hingga pakan ternak. Menurut Raja Juli, tanaman ini tidak hanya berguna untuk pemenuhan kebutuhan pangan tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani. “Sorgum bisa menjadi pangan beras, tepung, roti, bahkan pakan ternak yang lebih baik dari jagung,” ujarnya saat acara panen pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Acara panen ini merupakan hasil binaan dari PKTHMTB-HKTI dalam Wilayah Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) Karawang. Turut hadir dalam acara tersebut Fadli Zon, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang juga menyatakan dukungannya terhadap pengembangan sorgum. “Sorgum merupakan tanaman tradisional yang perlu lebih diperhatikan. Selain itu, penanaman sorgum dapat dilakukan dengan cara tumpangsari, seperti dengan cabai, untuk meningkatkan pendapatan petani,” tambah Fadli.

Raja Juli juga menekankan perlunya pembentukan klaster pangan dari perhutanan sosial untuk menekan biaya produksi. “Dengan klaster yang baik, kita dapat memastikan petani mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Ketahanan pangan dan energi yang dijanjikan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat segera terwujud,” tegas Menhut.

Kedua tokoh ini sepakat bahwa pengembangan sorgum tidak hanya akan membantu memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga mendukung kedaulatan bangsa. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih mandiri dalam hal pangan dan sumber daya lainnya.

Baca juga : Mendag Segel Pabrik Minyakita di Karawang Akibat Pelanggaran Takaran

Dengan potensi yang dimiliki sorgum, panen perdana ini bukan hanya sebuah acara simbolis tetapi juga langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik dalam ketahanan pangan nasional. Mari dukung pengembangan sorgum sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.***