Persoona.id – Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar Gerakan Masal Peningkatan Produksi Pertanian Mendukung Hilirisasi Kios Tani atau yang dikenal dengan GEMA PETANI, sebagai bagian dari Program Seratus Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Karawang (SEHATI). Kegiatan ini berlangsung serentak di 30 kecamatan dan dipusatkan di Kantor DPKP Karawang, Kamis (22/5).

Gerakan masal ini mencakup berbagai kegiatan strategis untuk mendukung ketahanan dan produksi pangan daerah, di antaranya :

Baca juga : Workshop Audit Keamanan SPBE Perkuat Sistem Informasi Pemerintah Karawang

  • GEMA PETUAH (Gerakan Masal Pengukuran pH Tanah),
  • GEMA SIMPONI (Gerakan Vaksinasi, Desinfeksi, dan Sistem Pelaporan Dini PMK),
  • GEMA BASMIKUS (Gerakan Masal Basmi Tikus).

Selain itu, juga dilakukan launching Kios Pangan, Kincir Air, dan Traktor Perahu. Kios Pangan ini diharapkan menjadi solusi distribusi pangan yang efisien dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan, harga pangan pokok, dan memperkuat aksesibilitas masyarakat terhadap pangan berkualitas.

Kepala DPKP Karawang, Rohman, melaporkan bahwa kegiatan GEMA PETUAH tahun ini menyasar 309 titik, GEMA SIMPONI telah memberikan 1.750 dosis vaksin dan sedang berlangsung di tiga titik, serta GEMA BASMIKUS menyasar wilayah-wilayah endemis hama tanaman sesuai dengan kebutuhan.

Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor pertanian adalah pilar utama pembangunan daerah. Pemerintah Kabupaten Karawang berkomitmen menjaga kecukupan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat melalui program-program pertanian berkelanjutan.

“Kios Pangan merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah. Kehadirannya diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat dengan harga komoditas yang terjangkau namun tetap berkualitas,” jelas Bupati.

Baca juga : Bupati Karawang Serahkan Beasiswa dan BPJS Nelayan

Ia juga menegaskan bahwa Program SEHATI tidak hanya berhenti dalam 100 hari kerja, tetapi akan terus berlanjut sebagai bentuk komitmen jangka panjang, terutama dalam sektor pertanian. “Ini bagian dari upaya kita meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan daerah, serta mendorong kemandirian dalam menghadapi tantangan global,” tutupnya. (FK-KIM Diskominfo)

Karawang – Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, baru-baru ini mengadakan panen perdana sorgum di Karawang, yang diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam acara tersebut, Menhut menekankan pentingnya sorgum sebagai sumber pangan alternatif yang memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat.

Baca juga : Pemerintah Butuh Rp 40 Miliar untuk Bebaskan TKW Susanti dari Hukuman Mati di Arab Saudi

Sorgum, yang dikenal sebagai tanaman ‘ajaib’, dapat diolah menjadi berbagai produk seperti beras, tepung, gula, hingga pakan ternak. Menurut Raja Juli, tanaman ini tidak hanya berguna untuk pemenuhan kebutuhan pangan tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani. “Sorgum bisa menjadi pangan beras, tepung, roti, bahkan pakan ternak yang lebih baik dari jagung,” ujarnya saat acara panen pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Acara panen ini merupakan hasil binaan dari PKTHMTB-HKTI dalam Wilayah Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) Karawang. Turut hadir dalam acara tersebut Fadli Zon, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), yang juga menyatakan dukungannya terhadap pengembangan sorgum. “Sorgum merupakan tanaman tradisional yang perlu lebih diperhatikan. Selain itu, penanaman sorgum dapat dilakukan dengan cara tumpangsari, seperti dengan cabai, untuk meningkatkan pendapatan petani,” tambah Fadli.

Raja Juli juga menekankan perlunya pembentukan klaster pangan dari perhutanan sosial untuk menekan biaya produksi. “Dengan klaster yang baik, kita dapat memastikan petani mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Ketahanan pangan dan energi yang dijanjikan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat segera terwujud,” tegas Menhut.

Kedua tokoh ini sepakat bahwa pengembangan sorgum tidak hanya akan membantu memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga mendukung kedaulatan bangsa. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi lebih mandiri dalam hal pangan dan sumber daya lainnya.

Baca juga : Mendag Segel Pabrik Minyakita di Karawang Akibat Pelanggaran Takaran

Dengan potensi yang dimiliki sorgum, panen perdana ini bukan hanya sebuah acara simbolis tetapi juga langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik dalam ketahanan pangan nasional. Mari dukung pengembangan sorgum sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia.***