Karawang – Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan hilirisasi rumput laut di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung program makan bergizi sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha rumput laut.

Baca juga : Inovasi Presensi SMP 6 Karawang: Cegah Siswa Bolos dan Tawuran dengan e-Monitoring

Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menyampaikan bahwa upaya ini dilakukan melalui pendampingan bagi pembudidaya rumput laut dan kerja sama dengan Unit Pengolah Rumput Laut (UPRL) Koperasi Produsen Mina Agar Makmur. Pendampingan ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasok, meningkatkan utilitas produksi, dan memperluas pemasaran produk olahan rumput laut.

“Menandai peringatan Hari Gizi Nasional, kami mengampanyekan makan bergizi di Karawang. Pendampingan ini mencakup kerja sama pembudidaya rumput laut dengan koperasi untuk meningkatkan pasokan dan produksi,” ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (31/1/2025).

Produksi Rumput Laut dan Peluang Besar bagi Pembudidaya
Koperasi Produsen Mina Agar Makmur saat ini memiliki fasilitas produksi yang mampu menangani hingga 300 ton rumput laut kering per bulan. Namun, pada tahun 2024 mereka baru menyerap sekitar 120 ton per bulan dari para pembudidaya. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar bagi pembudidaya untuk meningkatkan pasokan ke koperasi tersebut.

“Hasil rumput laut kering ini diolah menjadi berbagai produk, salah satunya mie kaca, dan juga didistribusikan ke Unit Pengolahan Ikan (UPI),” jelas Budi.

Baca juga : Sosialisasi Magang Jepang: Peluang Emas Bagi Generasi Unggul Karawang

Untuk mendukung operasional koperasi, KKP juga telah meresmikan fasilitas penanganan pasca panen rumput laut pada 24 Januari 2025. Momentum ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara koperasi dan pembudidaya untuk memperkuat rantai pasok dan pemasaran rumput laut, yang dikenal sebagai emas hijau perairan nusantara.

Hilirisasi Rumput Laut untuk Gizi Nasional
Budi Sulistiyo menjelaskan bahwa rumput laut tidak hanya mendukung kemandirian pangan, tetapi juga menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Produk dari rumput laut diusulkan sebagai salah satu komponen program MBG karena ketersediaannya melimpah dan nilai gizinya tinggi.

“Kami ingin rumput laut menjadi bagian dari MBG karena gizinya luar biasa dan ketersediaannya mendukung,”

Selain itu, dalam rangka kampanye Merdeka Protein 100 Gram, sebanyak 1.025 paket makan bergizi berbahan dasar ikan telah didistribusikan di tujuh satuan pendidikan di Kecamatan Tirtajaya, Karawang. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan asupan protein masyarakat hingga mencapai angka 100 gram/kapita/hari.

“Komoditas perikanan sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan protein nasional karena kaya akan asam amino, omega 3, dan omega 6,” tutur Budi.

Dukungan KKP dan BLU dalam Hilirisasi Rumput Laut
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa KKP siap memasok ikan demi mendukung program makan bergizi. Sementara itu, Direktur BLU LPMUKP, I Nengah Putra Winata, menyatakan komitmennya dalam membantu pembiayaan bagi koperasi dan pelaku usaha rumput laut.

“Dengan berkoperasi, pelaku usaha akan lebih kuat, termasuk dalam mengakses pembiayaan,” ujar Winata.
Ketua Koperasi Produsen Mina Agar Makmur, Yusuf, mengapresiasi peran KKP dalam mendukung pembudidaya dan pelaku usaha rumput laut. Ia juga menyebut bahwa keberadaan gudang produksi yang mereka bangun sejak 2024 merupakan hasil dukungan dari berbagai pihak, termasuk KKP, BLU LPMUKP, dan DKP Jabar.

“Gudang ini menjadi komitmen kami untuk menyediakan bahan baku rumput laut dengan mutu yang terjamin,” tutup Yusuf.***

Karawang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai di sejumlah sekolah di Karawang pada Senin (6/1/2025) mendapat respons beragam dari siswa. Meskipun sebagian besar menikmati hidangan yang disajikan, ada juga yang tidak menyukai beberapa bagian dari menu, terutama tahu. Senin 6 Januari 2025

Mirna, siswa kelas XII SMK Bhineka Karawang, mengatakan bahwa ia menyukai hidangan yang terdiri dari nasi, sayur buncis, tahu, daging, dan pisang. “Enak,” kata Mirna singkat saat menikmati makanannya.

Namun, Arsyla, siswi SDN 2 Karawang Kulon, mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap salah satu menu. “Gak suka ini (tahu),” katanya, meskipun dia tetap makan dengan lahap.

Pendistribusian MBG di SDN Karawang Kulon 2 dan SMK Bhineka Karawang dihadiri oleh perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Pemerintah Kabupaten Karawang, Kodim, dan Polres Karawang. Sebelum menikmati hidangan, anak-anak berdoa dan menikmati makanan dengan antusias, meskipun beberapa siswa membawa minuman sendiri, karena tidak ada susu atau air mineral yang disediakan.

Baca juga : 181 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Karawang Sepanjang 2024

Pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ricky Tamba, menyatakan bahwa program MBG ini menandai dimulainya distribusi di 190 titik di Indonesia. “Program ini bukan hanya memenuhi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan sehat, serta berkontribusi pada ekonomi pasar yang terus bergerak,” kata Ricky.

Di Karawang, dua sekolah yaitu SDN Karawang Kulon 2 dan SMK Bhineka Karawang masing-masing menerima 1.463 dan 916 porsi MBG. Ricky berharap program ini dapat berlangsung selama lima hingga sepuluh tahun ke depan sebagai investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.

Saat ini, baru satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap beroperasi di Karawang, dengan dua lainnya dijadwalkan menyusul. Setiap SPPG diharapkan dapat menghasilkan sekitar 3.000 porsi MBG, dengan target 5.000 dapur umum MBG di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan 20 juta pelajar.

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang bagi lembaga dan individu untuk bergabung dalam program unggulannya, Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan memberikan akses makanan sehat kepada masyarakat rentan, terutama anak-anak dan keluarga kurang mampu.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam konferensi pers pada Selasa (31/12/2024), menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam program ini. “Program MBG dirancang untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan, khususnya anak-anak, mendapatkan nutrisi yang cukup demi masa depan yang lebih baik,” ujar Dadan.

Baca juga : Ini Daftar Komisioner KPID Jabar Terpilih Periode 2024-2027

Persyaratan Mitra Program MBG

Untuk menjadi mitra program MBG, calon mitra perlu memenuhi beberapa persyaratan utama:

  1. Status Legal yang Jelas
    Mitra wajib memiliki status hukum yang sah, seperti berbadan hukum atau memiliki rekomendasi resmi dari lembaga terpercaya.
  2. Komitmen Berkelanjutan
    Calon mitra diharapkan mampu memberikan kontribusi konsisten, baik berupa pendanaan, fasilitas, maupun sumber daya manusia.
  3. Keselarasan Visi dengan BGN
    Calon mitra harus memiliki misi yang sejalan dengan BGN dalam menciptakan masyarakat sehat melalui gizi yang optimal.
  4. Lokasi dan Kelompok Sasaran yang Terencana
    Mitra diwajibkan memberikan informasi detail terkait area operasi dan komunitas penerima manfaat, seperti sekolah atau panti sosial.

Pendaftaran Online dan Kolaborasi Inovatif

Kombes Pol. Lalu Muhammad Iwan, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, menjelaskan bahwa pendaftaran mitra dapat dilakukan melalui situs resmi mitra.bgn.go.id. “Semua informasi, panduan teknis, dan formulir pendaftaran tersedia secara transparan di platform digital kami,” ungkapnya.

BGN juga menyambut ide-ide inovatif dari mitra untuk memperluas cakupan program ke seluruh Indonesia. “Kami ingin menanamkan kesadaran akan pentingnya nutrisi sehat dan menggandeng mitra berkualitas demi menciptakan Indonesia yang bebas dari malnutrisi,” tambah Dadan.

Program ini terbuka bagi berbagai elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha, pemerintah daerah, dan komunitas lokal. Dengan kolaborasi yang kuat, BGN berharap dapat menciptakan masa depan bangsa yang lebih sehat dan kuat.

“Kami mengundang seluruh pihak untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan melalui program ini. Dengan sinergi yang tepat, Indonesia bebas malnutrisi bukan lagi sekadar impian,” pungkas Kombes Pol. Lalu Iwan.(*)