Persoona.id – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang mendampingi dua finalis utusan Karawang, Kang Dehan dan Teh Yuni, dalam ajang Karantina Mojang Jajaka Jawa Barat 2025 (Moka Jabar) yang resmi dimulai pada Rabu, 16 Juli 2025 di BPSDM Jawa Barat, Bandung.

Baca juga : Jejak Syekh Quro dan Masjid Agung Karawang: Warisan Islam Tertua di Jawa

Kegiatan karantina akan berlangsung selama empat hari, dari 16 hingga 19 Juli 2025, dengan agenda yang mencakup pembekalan wawasan kebangsaan, kebudayaan, hospitality, pemeriksaan kesehatan, fashion show, deep interview, diskusi publik (Sawala), gala dinner, hingga sesi unjuk kabisa—sebuah momen penting bagi para finalis untuk memperkenalkan potensi budaya daerah masing-masing.

Menuju Grand Final Mojang Jajaka Jabar 2025

Kang Dehan dan Teh Yuni telah berhasil melewati berbagai tahapan seleksi ketat di tingkat kabupaten sebelum akhirnya terpilih sebagai finalis provinsi. Mereka akan bertarung di Grand Final Mojang Jajaka Jawa Barat 2025 yang akan digelar pada 20 Juli 2025 di Bandung.

“Kami bangga dengan Kang Dehan dan Teh Yuni. Mereka tidak hanya membawa nama Karawang, tetapi juga menjadi duta kebudayaan dan pariwisata daerah. Ini adalah kesempatan besar untuk menunjukkan kekayaan budaya Karawang di tingkat provinsi,” ujar H. Abas Sudrajat, S.Sos., M.P., Kepala Disparbud Karawang.

Hal senada disampaikan Kabid Pemasaran Disparbud, Bogie Satiawiraman, S.E., yang menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh kebutuhan finalis selama proses berlangsung.

“Momen ini penting untuk memperkuat citra Karawang sebagai daerah dengan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. Kami turut membersamai finalis, dan siap memfasilitasi segala kebutuhan mereka,” jelas Bogie.

Baca juga : Kelenteng Sian Jin Ku Po: Warisan Sejarah Tionghoa di Karawang

Ajak Masyarakat Dukung Lewat Voting Instagram

Dinas Pariwisata Karawang juga mengajak seluruh masyarakat Karawang untuk memberikan dukungan secara digital kepada kedua finalis melalui voting likes di akun Instagram resmi Moka Jabar.

📌 Dukung Kang Dehan & Teh Yuni dengan memberikan likes pada postingan mereka di akun @mokajabar. Voting ini menjadi salah satu bentuk penilaian dan dukungan moral yang penting dari warga Karawang./ryan/ucup

Persoona.id – Dalam upaya mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi lokal, Mojang Jajaka Karawang, Dehan Suhanda dan Yuni Fadillah, melakukan kunjungan inspiratif ke Desa Wisata Situ Kamojing, Kecamatan Cikampek, Karawang. Kegiatan ini menyoroti keberhasilan inovasi BUMDes Kamojing dalam mengelola kawasan wisata berbasis masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa. Sabtu 05/07/2025

Baca juga : Menelusuri Jejak Perlawanan Ki Bagus Jabin: Ulama Pejuang Kolonial yang Dimakamkan di Cikampek Pusaka

Desa Kamojing kini menjadi salah satu destinasi favorit wisata lokal. Berkat dukungan aktif dari masyarakat dan BUMDes, kawasan Situ Kamojing telah disulap menjadi pusat rekreasi dan ekonomi kreatif. Dari keindahan alam, fasilitas hiburan, hingga kuliner murah meriah yang dikelola lebih dari 50 UMKM lokal—semuanya hadir dalam satu kawasan terpadu.

Setibanya di lokasi, Dehan dan Yuni disambut oleh Direktur BUMDes Kamojing, Agus Darsono, yang memaparkan visi menjadikan Kamojing sebagai desa wisata unggulan Karawang. “Keberhasilan kami tidak lepas dari gotong royong masyarakat. Kami bangga menunjukkan hasil karya warga sendiri yang mampu membangun desa secara mandiri,” ujarnya.

Salah satu momen spesial dalam kunjungan ini adalah keikutsertaan Mojang Jajaka dalam kegiatan panen sayuran kangkung di Lahan Ketahanan Pangan, program unggulan BUMDes yang membuktikan sinergi antara sektor pertanian dan pariwisata.

“Desa Wisata Situ Kamojing memiliki potensi luar biasa, mulai dari keindahan alam hingga program ketahanan pangannya. Ini contoh nyata bagaimana desa bisa tumbuh mandiri,” ungkap Yuni Fadillah.

Menariknya, pengunjung bisa menikmati suasana wisata tanpa biaya tiket masuk. Fasilitas seperti sepeda air, taman mini, mini cross, hingga live musik dangdut tersedia untuk umum dengan hanya membayar parkir kendaraan Rp 2.000. Harga makanan pun sangat ramah kantong, mulai dari Rp 1.000.

Direktur BUMDes, Agus Darsono, menyambut baik kunjungan ini sebagai bentuk sinergi antara generasi muda dengan masyarakat desa.

Baca juga : Jejak Syekh Quro dan Masjid Agung Karawang: Warisan Islam Tertua di Jawa

“Kehadiran Mojang Jajaka menjadi penyemangat bagi kami. Ini bentuk kolaborasi nyata promosi wisata berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Kunjungan Mojang Jajaka Karawang ini diharapkan dapat meningkatkan eksposur Desa Wisata Situ Kamojing di tingkat regional maupun nasional. Sinergi antara generasi muda, pemerintah desa, dan pelaku UMKM menjadi bukti nyata bahwa desa bisa mandiri dan kompetitif di era digital.(*)