Persoona.id – Mojang Jajaka (Moka) Kabupaten Karawang, Yuni Fadillah dan Dehan Suhanda, kembali menunjukkan peran aktif mereka sebagai duta daerah dengan terlibat langsung dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kali ini, mereka berkolaborasi dengan Boneka Azmil, salah satu produsen di sentra Kampung Boneka di Desa Wisata Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya, untuk melakukan rebranding logo dan kemasan produk. Kunjungan ini merupakan bagian dari misi Moka Karawang untuk memetakan dan mengangkat potensi ekonomi kreatif di Desa Wisata Karangjaya.

Baca juga : Moka Karawang Promosikan Sate Maranggi Mang Da’i: Angkat Potensi Wisata Lokal ke Tingkat Provinsi

Dari Proses Produksi Hingga Rebranding Produk
Selama kunjungan, Yuni dan Dehan tidak hanya mengamati, tetapi juga turut serta dalam proses pembuatan boneka di Boneka Azmil. Mereka belajar langsung dari para perajin, mulai dari proses menjahit pola hingga mengisi dakron ke dalam bantal leher dan aneka boneka karakter.

Puncak dari kunjungan ini adalah sesi kolaborasi rebranding. Mojang Jajaka memberikan masukan dan ide-ide segar untuk memperbarui desain logo dan kemasan produk Boneka Azmil. Harapannya, tampilan baru ini akan membuat produk terlihat lebih modern dan memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar yang lebih luas, terutama di platform digital.

Dukungan Konkret untuk UMKM Lokal
Yuni Fadillah menyampaikan antusiasmenya, “Kualitas produk dari Boneka Azmil ini sudah sangat baik. Tugas kami sebagai generasi muda adalah membantu dari sisi branding agar produk hebat ini bisa tampil lebih kekinian dan menarik.”

Baca juga : Mojang Jajaka Dukung Promosi Wisata Situ Kamojing

Dehan Suhanda menambahkan, “Ini adalah bentuk dukungan konkret kami. Kami tidak hanya datang untuk berfoto, tapi untuk memberikan nilai tambah. Dengan logo dan kemasan baru, kami berharap Boneka Azmil dan UMKM lain di Kampung Boneka bisa naik kelas.”

Inisiatif rebranding yang dilakukan oleh Mojang Jajaka Karawang ini menjadi contoh nyata bagaimana seorang duta wisata dapat berperan aktif sebagai katalisator perubahan, menghubungkan kearifan lokal para perajin dengan tren pasar modern demi kemajuan ekonomi kreatif daerah./her

Persoona.id – Mojang Jajaka (Moka) Kabupaten Karawang, Yuni Fadillah dan Dehan Suhanda, baru-baru ini melakukan kunjungan strategis ke Sate Maranggi Mang Da’i di Desa Wisata Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya. Kunjungan ini merupakan bagian penting dari persiapan mereka untuk mewakili Karawang dalam ajang Pasanggiri Mojang Jajaka tingkat Provinsi Jawa Barat.

Baca juga : Mojang Jajaka Dukung Promosi Wisata Situ Kamojing

Misi utama Moka Karawang sebagai duta daerah adalah untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan mengangkat potensi lokal yang memiliki daya saing, sekaligus menjadi upaya serius dalam pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.

Menggali Kisah Otentik di Balik Kelezatan Sate Maranggi
Setibanya di lokasi, Yuni dan Dehan disambut hangat oleh pemilik, Mang Da’i. Mereka terlibat dalam dialog mendalam, menggali sejarah dan filosofi di balik kelezatan Sate Maranggi yang disajikan di bawah rindangnya pohon bambu. Keunikan Sate Maranggi Mang Da’i tidak hanya terletak pada cita rasa otentik sate sapi dan Sop Jando, tetapi juga pada suasana pedesaan yang asri dan membumi.

“Kami tidak hanya datang untuk mencicipi, tapi untuk mendengar cerita. Kisah Mang Da’i adalah representasi dari semangat wirausaha Karawang yang otentik dan berdaya. Ini adalah cerita yang harus kami sampaikan di tingkat Jawa Barat,” ujar Yuni Fadillah.

Dehan Suhanda menambahkan, “Apa yang Mang Da’i lakukan setiap hari—menjaga kualitas, melayani dengan hati—adalah mentalitas juara. Tugas kami adalah memastikan ‘panggung’ untuk para juara lokal ini semakin luas.”

Sate Maranggi Mang Da’i: Daya Tarik Utama Desa Wisata Karangjaya
Keberadaan Sate Maranggi Mang Da’i merupakan bagian integral dari ekosistem Desa Wisata Karangjaya (Dewika) yang diresmikan pada November 2023 oleh Kepala Desa Abdillah Julkarnaen, S.Sos.I. Desa ini secara aktif dikembangkan melalui kolaborasi pemerintah desa, BUMDes, komunitas Ekonomi Kreatif (Ekraf), dan Dinas Koperasi UKM. Sate Maranggi Mang Da’i berfungsi sebagai atraksi jangkar (anchor attraction) yang menarik pengunjung dan mengangkat potensi lokal.

Baca juga : Jejak Syekh Quro dan Masjid Agung Karawang: Warisan Islam Tertua di Jawa

Kunjungan Moka Karawang ini menjadi peneguhan komitmen bersama antara duta wisata dan pelaku UMKM untuk menjadikan kearifan lokal sebagai ujung tombak dalam memajukan pariwisata dan perekonomian Karawang. Kisah otentik Sate Maranggi Mang Da’i kini menjadi salah satu narasi utama yang akan dibawa oleh Dehan dan Yuni ke panggung Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat, sebagai bukti nyata kekayaan budaya dan ekonomi kreatif daerah./her