Karawang 23 Januari 2025 – Banjir kembali melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 22 Januari 2025. Ketinggian air mencapai 80 centimeter, mengakibatkan 77 rumah terendam dan mempengaruhi kehidupan 276 jiwa dari 90 kepala keluarga (KK). Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa, 21 Januari 2025.

Salah satu warga, Sarti, menjelaskan bahwa banjir mulai terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Meski air mulai menggenangi rumah, Sarti dan keluarganya memilih untuk tetap tinggal di rumah. “Belum ngungsi, nunggu tinggi,” ungkapnya, mencerminkan keputusan beberapa warga lain yang juga memilih untuk bertahan.

Baca juga : Panduan Lengkap Pengisian DRH CPNS 2024

Menurut Kaming, petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Karawang, banjir melanda dua dusun dan tiga rukun tetangga (RT) di Desa Karangligar. Selain curah hujan tinggi, tingginya muka air dari Sungai Cibeet dan Citarum juga berkontribusi terhadap situasi ini. “Ketinggian air yang paling tinggi adalah 80 centimeter,” jelas Kaming.

Sementara itu, sebagian warga dari RT 002 dan RT 003 telah mengungsi ke Masjid Al Ikhlas untuk mencari tempat yang lebih aman. Desa Karangligar dikenal sebagai salah satu daerah langganan banjir, sehingga warga sudah terbiasa menghadapi situasi ini.Untuk mengatasi masalah banjir yang berulang, 

Baca juga : Komisi I DPRD Jabar Desak Evaluasi Perizinan Tambang di Seluruh Wilayah Jawa Barat

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berencana untuk bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam pembangunan pintu air dan kolam retensi di pertemuan Sungai Cibeet dan Cidawolong. Proyek ini direncanakan akan dimulai pada 2025 dengan anggaran sekitar Rp 80–100 miliar. Harapannya, inisiatif ini dapat membantu mengurangi risiko banjir di masa yang akan datang dan memberikan perlindungan bagi warga Desa Karangligar.

Dengan adanya langkah-langkah mitigasi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih tenang menghadapi musim hujan, dan kejadian serupa dapat diminimalisir di waktu-waktu mendatang. Pengawasan dan penanganan yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi dampak dari bencana alam tersebut bagi warga setempat.(*)

Karawang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah membuka posko siaga bencana seiring dengan tingginya curah hujan yang melanda wilayah tersebut selama beberapa pekan terakhir. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi.

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, menjelaskan bahwa cuaca di Karawang masih didominasi hujan, dengan beberapa hari terakhir mengalami hujan sepanjang hari. “Cuaca di Karawang masih sering hujan. Bahkan selama beberapa hari terakhir, hujan terjadi seharian di Karawang,” kata Mahpudin dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu 22/01/2025

Baca juga : Ribuan Remaja Putri di Karawang Anemia, Apakah Seblak Penyebabnya?

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, BPBD Karawang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti banjir, puting beliung, dan longsor. “Curah hujan yang terjadi di Karawang relatif lama, kemarin seharian turun hujan, semalam hujan sampai pagi. Jadi kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” tambahnya.

Mahpudin menjelaskan bahwa posko siaga bencana dibuka untuk memberikan informasi dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak atau berisiko terkena bencana. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama pada periode Januari hingga Februari yang dikenal dengan curah hujan yang cukup tinggi.Data dari BPBD Karawang menunjukkan bahwa sebagian besar daerah di wilayah ini masuk dalam kategori rawan bencana, karena mayoritas daerah dilintasi beberapa sungai besar yang dapat meluap saat hujan deras. Sepanjang tahun 2024, BPBD mencatat sebanyak 644 kejadian bencana terjadi di wilayah Karawang, termasuk banjir, longsor, angin puting beliung, dan banjir rob.

Baca juga : Siswa SDN Karya Bakti 4 Mogok Sekolah, DPRD Karawang Instruksikan Pemda Segera Tindak Lanjut

Pada bulan Januari tahun ini saja, BPBD Karawang mencatat sudah ada 21 rumah rusak akibat dihempas angin puting beliung dan dampak kebakaran. Dengan dibukanya posko siaga bencana ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi, serta dapat segera mendapatkan bantuan jika diperlukan.BPBD Karawang mengajak masyarakat untuk tetap memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama.(*)