
Persoona.id – Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hasanuddin Wahid atau Cak Udin, mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih konkret terhadap industri sigaret kretek tangan (SKT). Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke PT Indo Kretek di Malang pada Kamis (14/8/2025).
Cak Udin menekankan bahwa industri SKT adalah bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan ekonomi Indonesia. Selain menjadi produsen utama, industri ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara melalui cukai.
Baca juga : Dukungan DPRD Jabar Pacu Pembentukan Kabupaten Cirebon Timur, SKB Segera Terbit
“Pemerintah harus melindungi industri SKT dengan regulasi khusus yang jelas agar eksistensinya tetap terjaga,” ujar Cak Udin.
Regulasi Harus Adil dan Berbasis Fakta
Menurut anggota DPR RI ini, selama ini kebijakan pemerintah cenderung menyamaratakan seluruh produk tembakau, tanpa mempertimbangkan kontribusi besar dan karakteristik unik dari industri SKT. Ia mencontohkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024, yang dinilainya memperlakukan tembakau sebagai zat adiktif yang sangat berbahaya, padahal SKT telah terbukti menjadi penopang ekonomi di sektor informal dan pedesaan.
“SKT bukan hanya industri strategis, tetapi juga bagian dari sejarah dan kehidupan rakyat. Sayangnya, dalam regulasi yang ada, SKT seperti dianaktirikan. Ini tidak adil dan harus segera dikoreksi,” tegasnya.
Inovasi dan Keberlanjutan
Sebagai langkah ke depan, Cak Udin mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merumuskan regulasi yang tidak hanya melindungi SKT, tetapi juga mengakomodasi aspek kesehatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Ia menyarankan adanya pendampingan teknis dan akses permodalan untuk pelaku usaha SKT agar lebih berdaya saing.
Baca juga : Bupati Aep Dampingi Pimpinan MPR RI Napak Tilas Sejarah di Rengasdengklok
Selain itu, edukasi tentang penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan inovasi produk dapat menjadi strategi agar industri ini adaptif terhadap perkembangan pasar global.
“Melalui pendekatan yang seimbang antara perlindungan, inovasi, dan keberlanjutan, industri sigaret kretek tangan bisa terus menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga, sekaligus menjaga warisan budaya Indonesia tetap hidup,” pungkasnya.(*)