Karawang 27 Januari 2025 – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Telukjambe Barat, bersama jajaran perangkat desa dan aparat keamanan, melakukan penertiban terhadap sebuah sanggar kesenian jaipong yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi terselubung di wilayah Desa Karangmulya.

Tim gabungan yang terdiri dari Kepala Desa Mekarmulya, perangkat Desa Karangmulya, Babinmas, Babinsa, dan Kasi Trantib Telukjambe Barat, melakukan inspeksi mendadak ke lokasi sanggar tersebut. Dalam pemeriksaan, ditemukan bahwa sanggar kesenian jaipong itu tidak memiliki izin operasional yang sah.

Baca juga : Pria Bandung Tersesat di Hutan Karawang, Diselamatkan Tim BPBD

“Kami mengapresiasi sikap kooperatif dari pengelola sanggar yang bersedia menghentikan operasional. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya kami dalam menjaga ketertiban dan mencegah penyalahgunaan tempat kesenian untuk kegiatan yang melanggar hukum,” ujar MP Kecamatan Telukjambe Barat.

Berdasarkan temuan tersebut, tim gabungan memberikan himbauan kepada pengelola sanggar untuk menghentikan seluruh kegiatan operasional. Pihak pengelola sanggar menyatakan kesediaannya untuk menghentikan kegiatan dan menutup tempat tersebut.
Satpol PP Kecamatan Telukjambe Barat akan terus melakukan pengawasan untuk memastikan tidak ada aktivitas serupa yang beroperasi tanpa izin di wilayah kerjanya. Tindakan ini diambil sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban umum dan menegakkan hukum di masyarakat.

Dengan adanya penertiban ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga ketertiban dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan. Satpol PP bersama dengan perangkat desa dan aparat keamanan akan terus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warga.(fk-kim diskominfo)

Karawang, 24 Januari 2025 — Program pemberian makanan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah mulai digencarkan di Karawang. Namun, pemerintah setempat menghadapi tantangan dalam mendirikan dapur untuk program ini karena biaya peralatan yang tinggi.Sebanyak 3.000 porsi makanan bergizi telah didistribusikan kepada siswa SD, SMP, dan SMA. Program ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak guna meningkatkan kesehatan dan kualitas pendidikan.

Dukungan dari Pemerintah Daerah

Bupati Karawang, Aep Syaepulloh, menyampaikan bahwa pemerintah daerah mengambil peran aktif dalam mendukung program ini. Ia menjelaskan, “Kodim menyiapkan lahan yang dibangun oleh BGN (Badan Gizi Nasional), sementara pemerintah daerah hadir dengan dukungan sarana seperti kebutuhan lainnya. Mudah-mudahan sinergi ini terus berjalan dengan baik.”

Baca juga : Kementerian PKP Kirim Draf Road Map 3 Juta Rumah, Wakil Ketua Komisi V DPR Beri Apresiasi

Evaluasi dan Anggaran

Meskipun program telah berjalan, evaluasi lebih lanjut masih dalam proses. Pemerintah daerah memastikan bahwa pelaksanaan program MBG ini akan selaras dengan kebijakan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal anggaran, pemerintah daerah telah menyiapkan alokasi melalui APBD murni. Namun, petunjuk teknis (juknis) dan struktur organisasi tata kerja (SOTK) program masih menunggu penyelesaian.Bupati Aep menambahkan, “Kalau pemerintah harus membuat dapur sendiri, tantangannya cukup berat karena biaya peralatan tinggi. Saya lebih mendorong pemberdayaan sumber daya yang sudah ada, dengan dukungan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan.”

Komitmen untuk Keberlanjutan Program

Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengoptimalkan fasilitas yang sudah ada daripada memulai dari awal dengan biaya yang besar. Fokus utama adalah memastikan distribusi makanan bergizi dapat berjalan secara efektif dan efisien.“Yang terpenting adalah bagaimana anak-anak mendapatkan makanan bergizi yang terjamin kualitasnya. Kami akan terus memantau dan mengontrol program ini agar memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” tambah Bupati Aep.Program MBG ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak di Karawang, sekaligus menjadi model kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga nasional, dan instansi lainnya.(*)

Karawang – Dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap hak-hak perempuan di tempat kerja, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A) Kabupaten Karawang menggelar kegiatan edukasi pencegahan kekerasan terhadap pekerja perempuan di PT JTEKT Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa, 21 Januari 2025, dan dihadiri oleh 40 pekerja perempuan serta manajemen perusahaan. Kamis 23/01/2025

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Ibu Hj. Hesti Rahayu, A.Ks., M.M, menjadi narasumber dalam sosialisasi tersebut. Dalam paparannya, Ibu Hesti menekankan pentingnya memahami berbagai bentuk kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan kerja dan dampak yang ditimbulkannya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT JTEKT Indonesia yang telah mendukung inisiatif ini. Edukasi semacam ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap isu kekerasan terhadap perempuan,” ujar Hesti.

Baca juga : BPBD Karawang Buka Posko Siaga Bencana Akibat Hujan Deras

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pekerja perempuan tentang cara mencegah, menolak, dan melaporkan tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Ibu Hesti juga menekankan bahwa semua pihak, baik pekerja maupun manajemen, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. “DP3A Karawang Edukasi Pencegahan Kekerasan untuk Lindungi Pekerja Perempuan di PT JTEKT.

Karawang, 23 Januari 2025 – Dalam upaya mewujudkan Kabupaten Karawang sebagai daerah zero kekerasan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3A) Karawang melakukan langkah strategis melalui program edukasi dan sosialisasi. Pada Selasa, 21 Januari 2025, DP3A melalui Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKPA) diundang oleh PT JTEKT Indonesia untuk menjadi narasumber dalam kegiatan edukasi pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap pekerja perempuan.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 orang pekerja perempuan dan para manajer PT JTEKT Indonesia. Materi sosialisasi disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Ibu Hj. Hesti Rahayu, A.Ks., M.M. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada manajemen PT JTEKT Indonesia beserta seluruh jajarannya atas dukungan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap pekerja perempuan melalui kegiatan ini,” ujar Ibu Hesti dalam sambutannya.

Baca juga : Ribuan Remaja Putri di Karawang Anemia, Apakah Seblak Penyebabnya?

Edukasi yang diberikan DP3A Karawang berfokus pada pemahaman tentang berbagai bentuk kekerasan, dampak yang ditimbulkan, serta langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang dapat dilakukan oleh pekerja perempuan maupun pihak manajemen perusahaan. Ibu Hesti menegaskan, “Harapannya, tidak ada lagi tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan & anak, serta perempuan dan anak menjadi berani mencegah, menolak, dan bersikap tegas terhadap segala bentuk tindakan kekerasan maupun pelecehan seksual. Dan juga berani melaporkan setiap tindak kekerasan, menuju Karawang zero Kekerasan.”Melalui kegiatan ini, DP3A Karawang berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian para pekerja perempuan, serta pihak manajemen perusahaan, akan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Selain itu, diharapkan para pekerja perempuan dapat lebih berani untuk mencegah, menolak, dan melaporkan setiap tindakan kekerasan yang terjadi.Kerja sama yang terjalin antara DP3A Karawang dan PT JTEKT Indonesia ini menjadi contoh nyata upaya pemerintah daerah dalam melindungi hak-hak pekerja perempuan dan menciptakan iklim kerja yang kondusif. Dengan adanya edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan, diharapkan angka kekerasan terhadap perempuan di Karawang dapat diminimalisir, menuju Karawang yang benar-benar bebas dari segala bentuk kekerasan.(FK-KIM/DP3A)

Karawang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah membuka posko siaga bencana seiring dengan tingginya curah hujan yang melanda wilayah tersebut selama beberapa pekan terakhir. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi.

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, menjelaskan bahwa cuaca di Karawang masih didominasi hujan, dengan beberapa hari terakhir mengalami hujan sepanjang hari. “Cuaca di Karawang masih sering hujan. Bahkan selama beberapa hari terakhir, hujan terjadi seharian di Karawang,” kata Mahpudin dalam konferensi pers yang diadakan pada Rabu 22/01/2025

Baca juga : Ribuan Remaja Putri di Karawang Anemia, Apakah Seblak Penyebabnya?

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, BPBD Karawang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti banjir, puting beliung, dan longsor. “Curah hujan yang terjadi di Karawang relatif lama, kemarin seharian turun hujan, semalam hujan sampai pagi. Jadi kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap kemungkinan terjadinya bencana,” tambahnya.

Mahpudin menjelaskan bahwa posko siaga bencana dibuka untuk memberikan informasi dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak atau berisiko terkena bencana. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama pada periode Januari hingga Februari yang dikenal dengan curah hujan yang cukup tinggi.Data dari BPBD Karawang menunjukkan bahwa sebagian besar daerah di wilayah ini masuk dalam kategori rawan bencana, karena mayoritas daerah dilintasi beberapa sungai besar yang dapat meluap saat hujan deras. Sepanjang tahun 2024, BPBD mencatat sebanyak 644 kejadian bencana terjadi di wilayah Karawang, termasuk banjir, longsor, angin puting beliung, dan banjir rob.

Baca juga : Siswa SDN Karya Bakti 4 Mogok Sekolah, DPRD Karawang Instruksikan Pemda Segera Tindak Lanjut

Pada bulan Januari tahun ini saja, BPBD Karawang mencatat sudah ada 21 rumah rusak akibat dihempas angin puting beliung dan dampak kebakaran. Dengan dibukanya posko siaga bencana ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan waspada terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi, serta dapat segera mendapatkan bantuan jika diperlukan.BPBD Karawang mengajak masyarakat untuk tetap memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang demi keselamatan bersama.(*)

Karawang – Masyarakat Karawang, Jawa Barat, dikejutkan dengan temuan dari Dinas Kesehatan Karawang yang menyatakan bahwa sekitar 8 ribu remaja putri di daerah tersebut mengalami anemia. Menariknya, banyak yang menduga bahwa anemia ini disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan kurang bergizi, seperti seblak dan bakso. Kamis 23/01/2025

Namun, apakah benar seblak bisa menjadi penyebab utama anemia? Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), dokter spesialis anak dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, menjelaskan bahwa anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah fungsional. “Anemia tidak hanya terjadi pada remaja perempuan, tetapi juga remaja laki-laki. Namun, prevalensi anemia lebih tinggi pada remaja perempuan,” ungkap dr. Meta dalam Media Briefing bersama IDAI pada Selasa, 21 Januari 2025.

Baca juga : Siswa SDN Karya Bakti 4 Mogok Sekolah, DPRD Karawang Instruksikan Pemda

Ada beberapa faktor penyebab anemia yang perlu diperhatikan. Pertama, kurangnya pengetahuan dan kepedulian mengenai anemia. Kedua, kurangnya asupan zat besi, terutama dari sumber protein hewani. Dr. Meta menegaskan bahwa seblak dan bakso tidak bisa dijadikan penyebab utama anemia. “Anemia pada remaja di Karawang juga bisa disebabkan oleh konsumsi teh dan kopi yang sedang tren, yang mengandung fitattanin, dan kafein yang dapat menghambat penyerapan zat besi,” jelasnya.

Selain itu, fenomena diet tanpa memperhatikan asupan nutrisi juga menjadi faktor pendukung. Banyak remaja yang melakukan diet dengan tidak mengonsumsi nasi atau lauk hewani, dan hanya mengandalkan seblak atau minuman boba sebagai pengganti makanan lengkap. Padahal, mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi serta buah dan sayur sangat penting untuk kesehatan.

Baca juga : Optimalisasi Pendapatan Daerah, Pemkab Karawang Gelar Sosialisasi Opsen PKB dan BBNKB

Dr. Meta juga mengingatkan bahwa remaja perempuan yang sudah mengalami menstruasi perlu mendapatkan edukasi tentang anemia dari orang tua dan sekolah. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian tentang pentingnya asupan nutrisi, terutama makanan yang mengandung protein hewani.

“Menghindari konsumsi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi sangatlah penting,” tutup dr. Meta. Dengan adanya informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami penyebab anemia dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan, terutama bagi remaja putri di Karawang.(*)

Karawang – Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar sosialisasi mengenai Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang berlangsung di Gedung Singaperbangsa Lt 3, pada Rabu (22/1/25).

Sistem Opsen PKB dan BBNKB adalah pungutan tambahan pajak berdasarkan persentase tertentu yang diberlakukan oleh pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Acara ini dihadiri oleh 92 peserta undangan, termasuk para pengelola kawasan, pengusaha penyedia jasa angkutan umum dan barang, serta stakeholder terkait. Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kebijakan terbaru dalam sistem pemungutan pajak kendaraan bermotor.

Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Baca juga : Komisi I DPRD Jabar Desak Evaluasi Perizinan Tambang di Seluruh Wilayah

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk mengoptimalkan pemungutan pajak, salah satunya melalui penerapan Opsen PKB dan BBNKB. Menurutnya, optimalisasi pemungutan pajak diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah serta kesejahteraan masyarakat.

Bupati Aep juga berharap kegiatan ini dapat menghasilkan strategi yang efektif untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya. Sebagai penutup, ia mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bersinergi dalam meningkatkan pendapatan daerah, khususnya melalui penerapan Opsen PKB dan BBNKB. (FK-KIM Diskominfo)

Karawang, 22 Januari 2025 – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Karawang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memberikan pulsa sebesar Rp 200 ribu per bulan kepada nomor admin layanan pengaduan di seluruh instansi. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap pengaduan dapat direspon lebih cepat oleh admin terkait.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kabupaten Karawang, Bagja Tri Karita, menjelaskan bahwa pada tahun lalu Pemda telah menghibahkan 90 unit handphone kepada seluruh admin layanan pengaduan masyarakat yang tersebar di berbagai kecamatan, dinas, dan organisasi vertikal seperti Kementerian Agama, Kejaksaan, dan Kepolisian.

Baca juga : Komisi I DPRD Jabar Desak Evaluasi Perizinan Tambang di Seluruh Wilayah Jawa Barat

“Kalau tahun lalu kami menghibahkan sebanyak 90 unit handphone untuk seluruh admin layanan pengaduan masyarakat,” kata Bagja. Pemberian handphone bertujuan untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat penanganan setiap pengaduan.Bagja melanjutkan, untuk tahun ini, Pemda Kabupaten Karawang memutuskan untuk memberikan pulsa Rp 200 ribu setiap bulannya kepada setiap nomor admin layanan pengaduan. “Ada pemberian pulsa ini atas permintaan dari admin layanan pengaduan. Jadi waktu Bupati melakukan monitoring, mereka mengajukan untuk adanya pulsa yang diberikan pemerintah daerah, karena sebelumnya mereka menggunakan uang pribadi untuk membeli pulsa dan kuota,” ungkapnya.

Dengan adanya pemberian handphone dan pulsa setiap bulannya, para admin layanan pengaduan diharapkan dapat lebih cepat dalam merespons atau menindaklanjuti setiap pengaduan dari masyarakat. “Jadi mereka sekarang lebih tenang dan lebih enak. Karena HP dan pulsanya sudah diberi sehingga tidak lagi menggunakan handphone pribadi dan harus beli uang pulsa. Maka harus lebih cepat lagi merespon aduan masyarakat,” tutup Bagja.

Dampak Positif dari Pemberian Pulsa

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Karawang. Dengan adanya dukungan fasilitas yang memadai, para admin diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menangani pengaduan masyarakat. Masyarakat juga diharapkan dapat merasakan dampak positif dari layanan pengaduan yang lebih responsif dan akuntabel.Melalui langkah ini, Pemda Karawang menunjukkan komitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik, serta memberikan perhatian serius terhadap aspirasi masyarakat. Dengan sistem pengaduan yang lebih baik, diharapkan masalah yang dihadapi masyarakat dapat teratasi dengan cepat dan tepat.(*)

Karawang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal. Hal ini dibuktikan dengan monitoring pelaksanaan Tes Ijon PT Yamaha Motor Manufacturing West Java, yang digelar di SMKS Bina Karya 2 Karawang pada Senin (20/1/2025).

Monitoring ini diwakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, Rosmalia Dewi, atas nama Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh. Dalam sambutannya, Rosmalia menyampaikan apresiasi kepada PT Yamaha Motor Manufacturing West Java yang konsisten memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.

“Alhamdulillah, setiap tahun peminat Tes Ijon ini terus meningkat. Kami berharap perusahaan-perusahaan lain di Karawang juga dapat meniru langkah Yamaha ini dalam menyerap tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Baca juga : Bupati Tegaskan Gerbang Belakang PT Chang Sin Harus Dibuka Kembali

Pelaksanaan Tes Ijon ini menjadi momen penting bagi para peserta, sebagai pintu awal untuk menembus dunia kerja di perusahaan besar. Rosmalia pun berpesan kepada peserta untuk mempersiapkan diri dengan maksimal agar dapat melewati setiap tahapan tes, seperti psikotes dan wawancara, dengan baik.

SDM Unggul Jadi Kunci Sukses di Dunia Kerja
Rosmalia juga menekankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di Kabupaten Karawang, terutama mengingat tingginya Upah Minimum Regional (UMR) di wilayah ini.

“UMR Karawang yang tinggi membuat perusahaan menginginkan tenaga kerja dengan kualitas yang mumpuni. Oleh karena itu, adik-adik harus membuktikan bahwa SDM Karawang unggul dan siap bersaing,” tambahnya.

Menurutnya, para peserta harus memiliki semangat tinggi dan terus belajar untuk memastikan mereka dapat memenuhi ekspektasi perusahaan, tidak hanya dari segi keterampilan, tetapi juga etos kerja.

Dukungan untuk Perusahaan Lokal
Selain memotivasi peserta, Rosmalia juga mendorong perusahaan-perusahaan lain di Karawang untuk aktif dalam memberikan peluang kerja bagi warga setempat. Hal ini sejalan dengan visi Pemkab Karawang untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan lapangan kerja.

Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Karawang semakin mampu bersaing di dunia kerja dan menunjukkan bahwa SDM lokal memiliki potensi besar untuk berkembang di tingkat nasional.(FK-KIM Diskominfo)

Karawang – Layanan penyelamatan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang terus mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat. Sepanjang tahun 2024, Damkar Karawang berhasil menangani 720 permohonan penyelamatan, hampir dua kali lipat dibandingkan jumlah kejadian kebakaran yang tercatat sebanyak 312.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Karawang, Rohmat Ilyas, menyatakan peningkatan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap layanan Damkar Karawang.

“Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik sesuai tugas kami, meskipun beberapa permohonan kadang di luar kewenangan kami,” kata Rohmat, Sabtu (18/1/2025).

Baca juga : 14 SD Negeri Terbaik di Karawang dengan Akreditasi A

Layanan Penyelamatan Damkar yang Beragam

Layanan penyelamatan Damkar Karawang tidak hanya sebatas evakuasi kebakaran. Berikut data penyelamatan yang dilakukan sepanjang 2024:

  • Evakuasi hewan berbahaya: 135 ular, 40 biawak, 5 musang, 21 kucing, dan 3 monyet.
  • Pemusnahan sarang tawon: Sebanyak 317 kali.
  • Evakuasi akibat bencana alam: Termasuk 31 pohon tumbang dan 4 kali pasca banjir.
  • Pelepasan cincin: Dilakukan sebanyak 103 kali.
  • Evakuasi lainnya: Seperti sapi, kunci, ponsel yang masuk saluran air, hingga 61 evakuasi ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Permohonan Unik hingga di Luar Wewenang

Selain penyelamatan, Damkar Karawang juga sering menerima permohonan unik. Pernah ada seorang perempuan meminta bantuan membangunkan pacarnya yang tertidur saat kuliah. “Akhirnya kami bantu dengan menelepon pacarnya, dan berhasil,” ujar Rohmat sambil tersenyum.

Ada juga seorang pemuda yang datang ke markas Damkar untuk curhat karena gugup menghadapi wawancara kerja. Bahkan, Damkar menerima laporan warga yang merasa tertipu lowongan kerja. Kasus tersebut diteruskan ke layanan “Tangkar” (Tanggap Karawang).

Damkar Karawang Siap Bantu Warga

Damkar Karawang mengimbau warga untuk segera menghubungi hotline mereka jika membutuhkan bantuan penyelamatan atau evakuasi. Layanan ini tersedia melalui pesan WhatsApp di nomor 0856 1400 113.

Dengan keberagaman layanan yang diberikan, Damkar Karawang tidak hanya menjadi garda terdepan dalam menangani bencana, tetapi juga menjadi sahabat masyarakat.(*)

Karawang, 17 Januari 2025 – Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, bersama Sekretaris Daerah H. Asep Aang Rahmatullah dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Mekarjati di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung proses pengolahan sampah yang dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang yang semakin penuh.

Bupati Aep menjelaskan bahwa TPST Mekarjati memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Karawang. Tempat ini dapat mengolah sampah organik menjadi bahan yang ekonomis, seperti pupuk organik, yang sangat berguna untuk pertanian. Dengan begitu, keberadaan TPST dapat mengurangi tekanan terhadap TPAS Jalupang, yang terus mengalami peningkatan volume sampah dari waktu ke waktu.

Baca juga : Bupati Aep Hadiri Pembekalan Kerja Praktik UBP Karawang 2024

“Saat ini, TPST Mekarjati dapat memproses hingga 5 ton sampah per hari, dan kami berharap kapasitas ini dapat meningkat menjadi 20 ton dalam sekali proses. Namun, untuk mencapai efisiensi maksimal, kami membutuhkan pemilahan sampah yang lebih baik dari masyarakat,” ujar Bupati Aep.

Pada kunjungan tersebut, Bupati Aep melihat langsung proses pencacahan sampah dengan mesin yang digunakan di TPST. Namun, ia juga mencatat bahwa proses pemilahan sampah yang dilakukan secara manual masih menghambat efisiensi pengolahan. Oleh karena itu, Bupati Aep menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah, yaitu memisahkan sampah organik, sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dan sampah non-organik.

“Pemilahan sampah yang baik akan mempercepat dan mempermudah proses pengolahan sampah di TPST, sehingga tidak perlu lagi dilakukan pemilahan secara manual yang memakan waktu dan tenaga. Kami akan gencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah di sumbernya,” tambah Bupati Aep.

Pemerintah Kabupaten Karawang berharap dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan terhadap program pemilahan sampah, TPST Mekarjati dapat beroperasi lebih efisien dan membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS Jalupang. Program ini juga diharapkan dapat mendukung lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta membuka peluang untuk peningkatan ekonomi melalui pengolahan sampah yang lebih produktif.

Dengan langkah-langkah tersebut, Kabupaten Karawang diharapkan dapat semakin efektif dalam mengelola sampah, menjaga kebersihan, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warganya.(FK-KIM Diskominfo)