Karawang, Minggu 26 Januari 2025 – Seorang pria asal Kabupaten Bandung, Hasyim (35), mengalami kejadian yang mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan saat melakukan perjalanan di jalan yang tidak dikenal. Hasyim, yang bekerja di kawasan industri Karawang dan tinggal di Perumnas Telukjambe Timur, terjebak di tengah hutan Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, setelah mengikuti petunjuk GPS saat hendak pulang ke Bandung.
Menurut laporan yang diterima oleh Damkar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, pada pukul 17.35 WIB, Hasyim menelepon sambil menangis, meminta untuk segera dievakuasi dari area hutan tersebut. Matahari sudah terbenam dan malam pun mulai menjelang saat itu.Rohmat Ilyas, Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Karawang, menjelaskan bahwa tim penyelamat segera bergerak cepat untuk menemukan dan mengevakuasi Hasyim. “Kami kemudian mengevakuasi pria dan sepeda motor tersebut menggunakan tali seling, menggunakan mobil rescue, karena motornya sudah penuh lumpur jadi sulit untuk dijalankan,” ujar Rohmat.
Baca juga : Gerakan Gemar Makan Ikan Ciptakan Generasi Emas di Karawang
Setelah berhasil dievakuasi, Hasyim mengaku bahwa ia adalah seorang perantau asal Kabupaten Bandung yang kebetulan sedang libur bekerja dan ingin pulang ke kampung halamannya. Ia memasang GPS sebagai pemandu perjalanan, karena jalur yang ia kenal hanya melalui Cikampek-Purwakarta-Bandung. Namun, GPS justru mengarahkannya ke area hutan Kolutapohaci, yang merupakan jalur yang tidak biasa ia lalui.
“Karena dia hanya tahu jalur Cikampek, jadi pasang GPS ingin lebih cepat sampai ke Bandung, memang ada jalur via Ciampel, namun tetap keluar menuju Curug, dan ke Purwakarta, tapi tidak melalui area hutan, tapi perkampungan. Tapi GPS itu mengarahkan pak Hasyim ke area hutan Kutapohaci,” jelas Rohmat.Setelah proses evakuasi, pihak Damkar mengantar Hasyim kembali ke jalur Ciampel dan kemudian melalui jalur Purwakarta untuk melanjutkan perjalanannya ke Bandung.
Menanggapi kejadian ini, Rohmat Ilyas mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat melakukan perjalanan, terutama jika menggunakan teknologi navigasi seperti GPS. “Kami antar pak Hasyim menuju jalur Ciampel ke perbatasan Purwakarta. Dengan adanya peristiwa ini kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan agar memperhatikan waktu, kalau sekiranya sudah sore ada baiknya ditunda sampai pagi, jangan pernah mencoba jalur yang belum dilalui, lebih baik melintasi wilayah kota agar bisa bertanya kepada warga di sekitar jika kita tidak tahu arah jalan,” pesan Rohmat.
Baca juga : Sosialisasi Perda No. 5 Tahun 2023 oleh Rahmat Hidayat Djati
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi para pengguna jalan agar selalu memperhatikan kondisi jalan, waktu perjalanan, dan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi navigasi saat melakukan perjalanan di daerah yang belum dikenal. Kewaspadaan dan pengetahuan tentang jalur yang akan dilalui menjadi kunci untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.(*)