Jakarta – Penundaan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hasil seleksi 2024 berbuntut panjang.

Keputusan tersebut diambil Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dalam rapat bersama Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Baca juga : Persiapan Mudik Lebaran 2025: Tujuh Rekomendasi Strategis dari DPR RI

Berdasarkan hasil rapat bersama, pengangkatan CPNS diundur menjadi 1 Oktober 2025, sedangkan PPPK bakal diangkat pada 1 Maret 2026.

Mundurnya jadwal pengangkatan membuat pelamar CPNS yang telanjur mengundurkan diri atau resign dari tempat kerjanya terancam menganggur dan tidak memiliki penghasilan.

Mereka kemudian memprotes kebijakan Kemenpan-RB dengan menggaungkan tanda pagar (tagar) pengangkatan #TOLAKTMTSERENTAK, #SAVECASN2024, dan #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK.

Kisruh pengangkatan CPNS dan PPPK yang ditunda juga membuat Presiden Prabowo Subianto sampai turun tangan.

Berikut carut marut yang timbul akibat pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 ditunda.

Pelamar CPNS menjerit
Salah satu CPNS yang dinyatakan lolos di Kementerian Agama, Ridwan (bukan nama sebenarnya) mengaku resah dengan langkah Kemenpan-RB memundurkan jadwal pengangkatan.

    Ia resah karena dirinya sudah mengikuti seluruh proses seleksi CPNS dengan baik dan tinggal menunggu penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP).

    “Lalu, tiba-tiba pemerintah menunda pengangkatan. Kami resah. Apalagi, banyak dari kami yang sudah mengajukan resign dari pekerjaan,” ujar Ridwan dikutip dari Kompas.com, Senin (10/3/2025).

    Hal yang tidak jauh berbeda juga diutarakan oleh Chella, pelamar CPNS yang sudah dinyatakan lolos seleksi di sebuah lembaga penyiaran di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).

    Ia mengatakan, dirinya sudah mengajukan surat resign dari tempat kerjanya sejak Februari 2025.

    Seharusnya, Chella selesai bekerja pada Senin (31/3/2025), namun niat ini urung dilakukan karena penundaan pengangkatan CPNS.

    Ia mengaku kecewa dan syok dengan keputusan Kemenpan-RB serta tidak menyangka nasib CPNS juga bisa “digantung” oleh pemerintah.

    “Padahal di instansi saya sebelumnya juga terjadi penundaan dari awalnya masuk April jadi Mei. Semoga jangan sampai ditunda lagi sih sekarang,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

    Kerugian hampir Rp 7 triliun
    Menurut Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, kerugian yang timbul akibat pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 ditunda hampir tembus Rp 7 triliun.

      “Kerugian penundaan pengangkatan CPNS sejak Maret sampai Oktober 2025 mencapai lebih dari Rp 6,76 triliun,” jelas Bhima dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/3/2025).

      Angka tersebut didapat dari pelamar yang sudah dinyatakan lolos seleksi CPNS dan telah mengundurkan diri, namun belum mendapat gaji layaknya ASN.

      Sebagai contoh, rata-rata gaji ASN dengan masa kerja 0-3 tahun adalah Rp 3,2 juta.

      Jumlah tersebut berubah menjadi Rp 3 juta setelah dikurangi pajak dan ditambah tunjangan.

      Akibat jadwal pengangkatan CPNS yang ditunda maka pendapatan pelamar akan hilang sebanyak Rp 27 juta terhitung selama sembilan bulan sejak Maret hingga Oktober 2025.

      Nilai kerugian tersebut kemudian dikali dengan jumlah 250.407 formasi yang dibuka pemerintah pada 2024.

      Kemenpan-RB dan DPR berselisih paham
      Kemenpan-RB dan DPR berselisih paham terkait penundaan pengangkatan PPPK dan CPNS.

        Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR, Zulfikar Arse, pihaknya justru ingin mempercepat pengangkatan CPNS dan PPPK.

        Namun, Kemenpan-RB malah memutuskan pengangkatan CPNS dilakukan pada 1 Oktober 2025 dan PPPK pada 1 Maret 2026.

        Keputusan tersebut dinilai Arse bertentangan dengan kesimpulan rapat bersama antara Kemenpan-RB dengan DPR dan BKN.

        Ia menegaskan, sesuai kesimpulan rapat bersama, Oktober 2025 dan Maret 2026 adalah tenggat waktu penyelesaian pengangkatan CPNS dan PPPK, bukan tanggal pengangkatan.

        “Jadi, nampaknya ada pemahaman yang berbeda soal itu. Padahal, kalau kita ikuti rapat dari awal, justru sebenarnya kita ingin mempercepat dari skenarionya Kemenpan-RB itu semua di akhir 2026,” kata Arse dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/3/2025).

        Prabowo turun tangan
        Kisruh pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 ditunda ternyata sudah sampai ke Prabowo.

          Hal tersebut dikonfirmasi oleh Menpan-RB, Rini Widyantini saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3/2025).

          Baca juga : Kualitas Dapur Umum Dinsos dan Monitoring Sarana Prasarana Damkar dan BPBD di Tengah Musibah Banjir

          Ia mengatakan, dirinya sudah melaporkan keputusan untuk memundurkan jadwal pengangkatan CPNS dan PPPK kepada Prabowo.

          Rini menambahkan, nantinya Prabowo akan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) terkait pengangkatan CPNS dan PPPK.

          “Sudah saya laporkan ke Presiden. Sudah dilaporkan. Nanti, akan ada Instruksi Presiden,” ujar Rini dikutip dari Tribunnews, Senin (10/3/2025).***

          Jakarta – Bagi peserta yang berhasil lolos seleksi CPNS 2024, langkah selanjutnya adalah pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH). Pengisian DRH ini merupakan tahap penting yang harus dilakukan dengan benar dan tepat waktu. Berikut adalah panduan langkah-langkah pengisian DRH CPNS 2024 melalui situs resmi SSCASN di sscasn.bkn.go.id. Kamis 23/01/2025

          1. Kunjungi Website Resmi SSCASN

          Akses situs resmi SSCASN di sscasn.bkn.go.id menggunakan perangkat yang memiliki koneksi internet stabil. Pastikan menggunakan browser terbaru untuk menghindari masalah teknis saat mengakses situs.

          2. Login Menggunakan Akun yang Terdaftar

          Setelah halaman utama terbuka, masuklah ke akun SSCASN peserta dengan menggunakan username dan kata sandi yang telah dibuat saat pendaftaran CPNS. Jika mengalami kesulitan atau lupa kata sandi, manfaatkan fitur reset yang tersedia di situs.

          3. Pilih Menu “Pengisian DRH”

          Setelah berhasil login, cari menu “Pengisian DRH” di dashboard utama. Klik menu tersebut untuk memulai proses pengisian data.

          4. Isi Biodata Secara Lengkap

          Lengkapi informasi pribadi seperti namatanggal lahiralamat, dan nomor telepon. Pastikan semua data yang diisi sesuai dengan dokumen resmi dan tidak ada kesalahan penulisan untuk menghindari masalah di kemudian hari.

          5. Masukkan Riwayat dan Informasi Tambahan

          Isi data tambahan yang mencakup hobiriwayat pendidikanpengalaman kerjaorganisasi, serta kursus yang pernah diikuti. Bagian ini sangat penting untuk memperkaya profil peserta sebagai calon PNS.

          6. Unggah Dokumen yang Dibutuhkan

          Persiapkan dokumen-dokumen seperti pas fotoscan ijazahSKCK, dan surat keterangan lainnya dalam format digital. Unggah dokumen sesuai spesifikasi yang diminta untuk menghindari penolakan.

          7. Tinjau dan Simpan Data yang Sudah Diisi

          Sebelum menyelesaikan proses, periksa kembali semua data dan dokumen yang telah diunggah. Jika sudah yakin dengan semua informasi, klik tombol “Simpan” untuk menyimpan formulir peserta.

          8. Cetak Daftar Riwayat Hidup (DRH)

          Setelah formulir berhasil disimpan, cetak DRH sebagai bukti pengisian dan arsip pribadi. Dokumen ini akan digunakan untuk tahap verifikasi selanjutnya.Peserta juga disarankan untuk cek secara rutin status pengisian DRH melalui akun SSCASN.

          Baca juga : Komisi I DPRD Jabar Desak Evaluasi Perizinan Tambang di Seluruh Wilayah Jawa Barat

          Jika terdapat revisi atau perbaikan yang diperlukan, segera lakukan sebelum batas waktu yang ditentukan berakhir.Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan proses pengisian DRH CPNS 2024 dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala. Selamat mencoba, dan semoga sukses dalam perjalanan menjadi abdi negara./ang