Persoona.id – Dalam upaya mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi lokal, Mojang Jajaka Karawang, Dehan Suhanda dan Yuni Fadillah, melakukan kunjungan inspiratif ke Desa Wisata Situ Kamojing, Kecamatan Cikampek, Karawang. Kegiatan ini menyoroti keberhasilan inovasi BUMDes Kamojing dalam mengelola kawasan wisata berbasis masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa. Sabtu 05/07/2025

Baca juga : Menelusuri Jejak Perlawanan Ki Bagus Jabin: Ulama Pejuang Kolonial yang Dimakamkan di Cikampek Pusaka

Desa Kamojing kini menjadi salah satu destinasi favorit wisata lokal. Berkat dukungan aktif dari masyarakat dan BUMDes, kawasan Situ Kamojing telah disulap menjadi pusat rekreasi dan ekonomi kreatif. Dari keindahan alam, fasilitas hiburan, hingga kuliner murah meriah yang dikelola lebih dari 50 UMKM lokal—semuanya hadir dalam satu kawasan terpadu.

Setibanya di lokasi, Dehan dan Yuni disambut oleh Direktur BUMDes Kamojing, Agus Darsono, yang memaparkan visi menjadikan Kamojing sebagai desa wisata unggulan Karawang. “Keberhasilan kami tidak lepas dari gotong royong masyarakat. Kami bangga menunjukkan hasil karya warga sendiri yang mampu membangun desa secara mandiri,” ujarnya.

Salah satu momen spesial dalam kunjungan ini adalah keikutsertaan Mojang Jajaka dalam kegiatan panen sayuran kangkung di Lahan Ketahanan Pangan, program unggulan BUMDes yang membuktikan sinergi antara sektor pertanian dan pariwisata.

“Desa Wisata Situ Kamojing memiliki potensi luar biasa, mulai dari keindahan alam hingga program ketahanan pangannya. Ini contoh nyata bagaimana desa bisa tumbuh mandiri,” ungkap Yuni Fadillah.

Menariknya, pengunjung bisa menikmati suasana wisata tanpa biaya tiket masuk. Fasilitas seperti sepeda air, taman mini, mini cross, hingga live musik dangdut tersedia untuk umum dengan hanya membayar parkir kendaraan Rp 2.000. Harga makanan pun sangat ramah kantong, mulai dari Rp 1.000.

Direktur BUMDes, Agus Darsono, menyambut baik kunjungan ini sebagai bentuk sinergi antara generasi muda dengan masyarakat desa.

Baca juga : Jejak Syekh Quro dan Masjid Agung Karawang: Warisan Islam Tertua di Jawa

“Kehadiran Mojang Jajaka menjadi penyemangat bagi kami. Ini bentuk kolaborasi nyata promosi wisata berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Kunjungan Mojang Jajaka Karawang ini diharapkan dapat meningkatkan eksposur Desa Wisata Situ Kamojing di tingkat regional maupun nasional. Sinergi antara generasi muda, pemerintah desa, dan pelaku UMKM menjadi bukti nyata bahwa desa bisa mandiri dan kompetitif di era digital.(*)

Karawang – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang mengapresiasi inovasi budidaya buah melon hidroponik di Green House Desa Wisata Karangjaya (Dewika), Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Disparbud Karawang melalui Kepala Bidang Pemasaran, Lilis Trisnawati, saat menghadiri acara petik buah melon bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat, Rabu (8/1/2025).

“Kami sangat mengapresiasi green house budidaya melon hidroponik ini sebagai salah satu potensi unggulan Desa Wisata Karangjaya yang turut mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Karawang,” kata Lilis.

Menurut Lilis, Desa Karangjaya merupakan desa yang konsisten mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal, tidak hanya melalui infrastruktur, tetapi juga dengan mengangkat desa sebagai destinasi wisata unggulan.

Desa Wisata Karangjaya menawarkan berbagai paket wisata, seperti trip “Ngagowes ka Lembur,” atraksi seni tari Jaipong Gaplek Tepuk Tilu yang telah meraih juara di tingkat Provinsi Jawa Barat, trip Sisingaan, dan wisata petik melon di green house.

“Potensi ini akan terus kami promosikan melalui berbagai kegiatan Disparbud Karawang, termasuk dalam program Paten Kecamatan,” tambahnya.

Budidaya Melon Unggulan

Ketua Pokdarwis Desa Karangjaya, Holil Rohman, menyambut baik kunjungan Disparbud Karawang. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan seni tari Jaipong dan tur petik melon di green house.

“Terima kasih atas kunjungan dan apresiasi Disparbud Karawang terhadap wisata petik melon kami. Saat ini, kami membudidayakan beberapa jenis melon unggulan, seperti jenis Apollo dan Yurika,” ujar Holil.

Holil menjelaskan, melon jenis Apollo memiliki keunggulan berupa rasa yang lebih manis, tekstur renyah, daging buah tebal, serta kandungan air, mineral, dan vitaminnya yang tinggi. Melon ini juga dikenal sebagai varietas unggul dari Taiwan.

Sementara itu, melon jenis Yurika merupakan varietas hibrida dengan daging buah berwarna oranye. Keunggulannya meliputi ketahanan terhadap virus, kemampuan berbuah lebih dari satu per tanaman, dan daya simpan yang lebih lama. “Jenis ini juga cocok untuk dataran rendah hingga menengah serta memiliki rasa yang manis,” jelasnya.

Dengan inovasi ini, Desa Karangjaya terus menunjukkan komitmennya sebagai destinasi wisata berbasis agrikultur yang mendukung perekonomian lokal.(*)