
Persoona.id – Pemerintah Desa Telukjambe kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi persoalan sampah melalui kegiatan Penyuluhan Pilah Sampah dari Rumah yang digelar pada Sabtu malam, 12 Juli 2025. Kegiatan ini dipusatkan di lingkungan RT 010, RW 04, dengan dihadiri lebih dari 50 warga yang antusias mengikuti materi penyuluhan.
Baca juga : DPRD Jabar Sosialisasikan Perda Ketahanan Keluarga, Media Sosial Jadi Sorotan
Program yang merupakan bagian dari anggaran kerja tahun 2025 ini bertujuan membangun budaya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, sebagai upaya mendukung operasional TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) milik BUMDes Berkah Bersama Telukjambe.
Tokoh masyarakat Haerudin tampil sebagai pemateri utama dalam penyuluhan ini. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa memilah sampah merupakan langkah awal penting dalam menciptakan lingkungan sehat dan berkelanjutan.
“Sampah yang kita kelola dengan benar bisa menjadi berkah, bukan sekadar masalah. Pemilahan yang baik akan memudahkan TPS3R bekerja dan bahkan membuka peluang ekonomi baru di desa,” jelas Haerudin.

Kepala Desa Telukjambe, Uji, yang hadir langsung dalam kegiatan ini menegaskan bahwa program edukasi pilah sampah akan dilakukan secara berkelanjutan dari RT ke RT dan RW ke RW. Menurutnya, kesadaran kolektif harus dibentuk dari level terbawah demi mewujudkan desa yang bersih, sehat, dan mandiri dalam pengelolaan sampah.
“Kami tidak akan berhenti. Edukasi akan kami lakukan terus-menerus agar masyarakat terbiasa memilah sampahnya dari rumah. Ini kerja bersama untuk lingkungan dan masa depan desa kita,” ujar Uji.
Baca juga : Menelusuri Jejak Perlawanan Ki Bagus Jabin: Ulama Pejuang Kolonial yang Dimakamkan di Cikampek Pusaka
Penyuluhan ini juga mendapat dukungan dari berbagai perangkat desa dan lembaga, antara lain Sekretaris Desa Tajudin Nur, Sekretaris BPD Sulamul Hadi, Ketua RW 04 Bapak Sawin, Kadus Sukagalih Yanyan Ruhyana, Ketua TPS3R Sukardi, dan perwakilan BUMDes Sartono.
Kegiatan ini diharapkan menciptakan siklus pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan, dengan masyarakat sebagai penggerak utama dan TPS3R sebagai pusat pengelolaan. Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan desa berbasis lingkungan dan ekonomi sirkular.(*)