Karawang – Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar rapat koordinasi (Rakor) Pembentukan Klaster Logistik yang dilaksanakan di Aula Gedung Singaperbangsa pada Selasa (14/1/2025). Kegiatan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat sistem penanganan bencana, terutama dalam pemenuhan logistik bagi masyarakat terdampak bencana.

Rakor yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait ini bertujuan untuk membangun koordinasi dan menyamakan persepsi mengenai pengelolaan serta pemenuhan kebutuhan logistik dalam situasi darurat. Salah satu fokus utama adalah memastikan kelancaran distribusi bantuan serta kebutuhan dasar bagi korban bencana.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan, turut hadir dalam kesempatan tersebut dan memberikan materi mengenai Praktik Baik Klaster Logistik yang diterapkan di Provinsi Jawa Barat. Anne menekankan pentingnya pembentukan klaster logistik yang efisien dan cepat dalam merespons kebutuhan darurat di daerah terdampak.

Baca juga : Komisi I DPRD Jabar Kunjungi UPTD Ketenagakerjaan Bogor

Selain itu, Kepala Sub Direktorat Kemitraan Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Erry Prawisuda, hadir sebagai narasumber utama yang menjelaskan lebih lanjut mengenai prosedur dan strategi pembentukan klaster logistik di BPBD. “Pembentukan klaster logistik ini sangat penting agar dalam situasi darurat, distribusi bantuan bisa berjalan lebih terkoordinasi dan tepat sasaran,” ujar Erry.

Rakor ini diikuti oleh berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Perangkat Daerah, BUMN, serta stakeholder terkait lainnya. Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut perencanaan pembentukan Klaster Logistik yang akan mendukung respons bencana yang lebih cepat dan terorganisir di Kabupaten Karawang.(FK-KIM Diskominfo)

Karawang, – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, sebanyak 42 ekor sapi terjangkit penyakit tersebut, dan 5 di antaranya dilaporkan mati.

“Yang mati karena PMK ada lima ekor,” ungkap Kepala DKP Karawang, Rochman, saat dihubungi pada Jumat (10/1).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK, DKP Karawang telah mengambil langkah strategis berupa vaksinasi di sepuluh lokasi. Hingga saat ini, sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang rentan terjangkit penyakit tersebut.

“Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah masuknya penyakit PMK pada ternak ruminansia serta meningkatkan kekebalan terhadap penyakit mulut dan kuku,” jelas Rochman.

Rochman menambahkan, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting karena PMK dapat memengaruhi kesehatan ternak sekaligus penghasilan para peternak. Selain itu, penyakit ini juga berdampak secara psikologis pada peternak yang khawatir kehilangan aset mereka.

DKP Karawang juga mengimbau agar para peternak tetap tenang dan tidak panik jika menemukan hewan ternak mereka terjangkit PMK. Peternak diharapkan segera melapor melalui hotline PMK Kabupaten Karawang di nomor 087741479704 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Kami tekankan bahwa mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati,” ujar Rochman.

Dengan langkah ini, DKP Karawang berharap wabah PMK dapat ditekan, sehingga tidak ada lagi kerugian besar bagi para peternak di wilayah tersebut.Karawang, – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, sebanyak 42 ekor sapi terjangkit penyakit tersebut, dan 5 di antaranya dilaporkan mati.

“Yang mati karena PMK ada lima ekor,” ungkap Kepala DKP Karawang, Rochman, saat dihubungi pada Jumat (10/1).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK, DKP Karawang telah mengambil langkah strategis berupa vaksinasi di sepuluh lokasi. Hingga saat ini, sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang rentan terjangkit penyakit tersebut.

“Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah masuknya penyakit PMK pada ternak ruminansia serta meningkatkan kekebalan terhadap penyakit mulut dan kuku,” jelas Rochman.

Rochman menambahkan, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting karena PMK dapat memengaruhi kesehatan ternak sekaligus penghasilan para peternak. Selain itu, penyakit ini juga berdampak secara psikologis pada peternak yang khawatir kehilangan aset mereka.

DKP Karawang juga mengimbau agar para peternak tetap tenang dan tidak panik jika menemukan hewan ternak mereka terjangkit PMK. Peternak diharapkan segera melapor melalui hotline PMK Kabupaten Karawang di nomor 087741479704 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Kami tekankan bahwa mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati,” ujar Rochman.

Dengan langkah ini, DKP Karawang berharap wabah PMK dapat ditekan, sehingga tidak ada lagi kerugian besar bagi para peternak di wilayah tersebut.Karawang, – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, sebanyak 42 ekor sapi terjangkit penyakit tersebut, dan 5 di antaranya dilaporkan mati.

“Yang mati karena PMK ada lima ekor,” ungkap Kepala DKP Karawang, Rochman, saat dihubungi pada Jumat (10/1).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK, DKP Karawang telah mengambil langkah strategis berupa vaksinasi di sepuluh lokasi. Hingga saat ini, sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang rentan terjangkit penyakit tersebut.

“Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah masuknya penyakit PMK pada ternak ruminansia serta meningkatkan kekebalan terhadap penyakit mulut dan kuku,” jelas Rochman.

Rochman menambahkan, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting karena PMK dapat memengaruhi kesehatan ternak sekaligus penghasilan para peternak. Selain itu, penyakit ini juga berdampak secara psikologis pada peternak yang khawatir kehilangan aset mereka.

DKP Karawang juga mengimbau agar para peternak tetap tenang dan tidak panik jika menemukan hewan ternak mereka terjangkit PMK. Peternak diharapkan segera melapor melalui hotline PMK Kabupaten Karawang di nomor 087741479704 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Kami tekankan bahwa mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati,” ujar Rochman.

Dengan langkah ini, DKP Karawang berharap wabah PMK dapat ditekan, sehingga tidak ada lagi kerugian besar bagi para peternak di wilayah tersebut.Karawang, – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, sebanyak 42 ekor sapi terjangkit penyakit tersebut, dan 5 di antaranya dilaporkan mati.

“Yang mati karena PMK ada lima ekor,” ungkap Kepala DKP Karawang, Rochman, saat dihubungi pada Jumat (10/1).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK, DKP Karawang telah mengambil langkah strategis berupa vaksinasi di sepuluh lokasi. Hingga saat ini, sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang rentan terjangkit penyakit tersebut.

“Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah masuknya penyakit PMK pada ternak ruminansia serta meningkatkan kekebalan terhadap penyakit mulut dan kuku,” jelas Rochman.

Rochman menambahkan, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting karena PMK dapat memengaruhi kesehatan ternak sekaligus penghasilan para peternak. Selain itu, penyakit ini juga berdampak secara psikologis pada peternak yang khawatir kehilangan aset mereka.

DKP Karawang juga mengimbau agar para peternak tetap tenang dan tidak panik jika menemukan hewan ternak mereka terjangkit PMK. Peternak diharapkan segera melapor melalui hotline PMK Kabupaten Karawang di nomor 087741479704 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Kami tekankan bahwa mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati,” ujar Rochman.

Dengan langkah ini, DKP Karawang berharap wabah PMK dapat ditekan, sehingga tidak ada lagi kerugian besar bagi para peternak di wilayah tersebut.Karawang, – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, sebanyak 42 ekor sapi terjangkit penyakit tersebut, dan 5 di antaranya dilaporkan mati.

“Yang mati karena PMK ada lima ekor,” ungkap Kepala DKP Karawang, Rochman, saat dihubungi pada Jumat (10/1).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK, DKP Karawang telah mengambil langkah strategis berupa vaksinasi di sepuluh lokasi. Hingga saat ini, sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang rentan terjangkit penyakit tersebut.

“Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah masuknya penyakit PMK pada ternak ruminansia serta meningkatkan kekebalan terhadap penyakit mulut dan kuku,” jelas Rochman.

Rochman menambahkan, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting karena PMK dapat memengaruhi kesehatan ternak sekaligus penghasilan para peternak. Selain itu, penyakit ini juga berdampak secara psikologis pada peternak yang khawatir kehilangan aset mereka.

DKP Karawang juga mengimbau agar para peternak tetap tenang dan tidak panik jika menemukan hewan ternak mereka terjangkit PMK. Peternak diharapkan segera melapor melalui hotline PMK Kabupaten Karawang di nomor 087741479704 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Kami tekankan bahwa mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati,” ujar Rochman.

Dengan langkah ini, DKP Karawang berharap wabah PMK dapat ditekan, sehingga tidak ada lagi kerugian besar bagi para peternak di wilayah tersebut.Karawang, – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang hewan ternak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKP) Karawang, sebanyak 42 ekor sapi terjangkit penyakit tersebut, dan 5 di antaranya dilaporkan mati.

“Yang mati karena PMK ada lima ekor,” ungkap Kepala DKP Karawang, Rochman, saat dihubungi pada Jumat (10/1).

Untuk mencegah meluasnya penyebaran PMK, DKP Karawang telah mengambil langkah strategis berupa vaksinasi di sepuluh lokasi. Hingga saat ini, sebanyak 500 dosis vaksin telah diberikan kepada hewan ternak yang rentan terjangkit penyakit tersebut.

“Tujuan vaksinasi adalah untuk mencegah masuknya penyakit PMK pada ternak ruminansia serta meningkatkan kekebalan terhadap penyakit mulut dan kuku,” jelas Rochman.

Rochman menambahkan, langkah pencegahan seperti vaksinasi sangat penting karena PMK dapat memengaruhi kesehatan ternak sekaligus penghasilan para peternak. Selain itu, penyakit ini juga berdampak secara psikologis pada peternak yang khawatir kehilangan aset mereka.

DKP Karawang juga mengimbau agar para peternak tetap tenang dan tidak panik jika menemukan hewan ternak mereka terjangkit PMK. Peternak diharapkan segera melapor melalui hotline PMK Kabupaten Karawang di nomor 087741479704 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Kami tekankan bahwa mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati,” ujar Rochman.

Dengan langkah ini, DKP Karawang berharap wabah PMK dapat ditekan, sehingga tidak ada lagi kerugian besar bagi para peternak di wilayah tersebut.(*)

Karawang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang secara resmi menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karawang Terpilih Tahun 2024 pada Kamis (9/1/2025). Acara ini berlangsung khidmat dan menjadi momen penting bagi masyarakat Kabupaten Karawang.

Berdasarkan Surat Keputusan KPU Kabupaten Karawang Nomor 20 Tahun 2025, pasangan calon nomor urut 2, H. Aep Syaepuloh dan H. Maslani, ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karawang terpilih. Mereka akan memimpin Karawang selama periode lima tahun ke depan, mulai 2025 hingga 2030.

“Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, 9 Januari 2025 pukul 14.33 WIB,” ujar Ketua KPU Kabupaten Karawang, Mari Fitriana.

Pasangan H. Aep Syaepuloh dan H. Maslani berhasil memperoleh suara sebanyak 669.674 atau setara dengan 55,30 persen dari total suara sah. Raihan suara ini menegaskan dukungan mayoritas masyarakat Karawang terhadap pasangan tersebut.

Dalam sambutannya, H. Maslani, yang mewakili H. Aep Syaepuloh, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada masyarakat Karawang atas kepercayaan yang telah diberikan. Ia juga menekankan pentingnya menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab.

“Semoga ke depan kita bisa maju bersama dan memajukan Karawang. Amanah ini adalah ujian yang sepatutnya kami kerjakan dengan sejujurnya. Kami berkomitmen bekerja setulus hati dan mengerahkan seluruh kemampuan untuk membawa Kabupaten Karawang menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Pasangan ini diharapkan mampu merealisasikan visi dan misi mereka yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi, peningkatan infrastruktur, dan pelayanan publik yang lebih baik.

Rapat pleno ini juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh politik, dan perwakilan pemerintah daerah. Keputusan ini menandai langkah awal pasangan terpilih untuk mulai mempersiapkan program kerja yang akan dijalankan demi kemajuan Kabupaten Karawang.

Dengan penetapan resmi ini, masyarakat Karawang berharap kepemimpinan H. Aep Syaepuloh dan H. Maslani dapat membawa perubahan positif dan menjawab kebutuhan masyarakat.

(Diskominfo)

Karawang – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang mengapresiasi inovasi budidaya buah melon hidroponik di Green House Desa Wisata Karangjaya (Dewika), Desa Karangjaya, Kecamatan Tirtamulya.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Disparbud Karawang melalui Kepala Bidang Pemasaran, Lilis Trisnawati, saat menghadiri acara petik buah melon bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat, Rabu (8/1/2025).

“Kami sangat mengapresiasi green house budidaya melon hidroponik ini sebagai salah satu potensi unggulan Desa Wisata Karangjaya yang turut mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Karawang,” kata Lilis.

Menurut Lilis, Desa Karangjaya merupakan desa yang konsisten mengembangkan ekonomi berbasis potensi lokal, tidak hanya melalui infrastruktur, tetapi juga dengan mengangkat desa sebagai destinasi wisata unggulan.

Desa Wisata Karangjaya menawarkan berbagai paket wisata, seperti trip “Ngagowes ka Lembur,” atraksi seni tari Jaipong Gaplek Tepuk Tilu yang telah meraih juara di tingkat Provinsi Jawa Barat, trip Sisingaan, dan wisata petik melon di green house.

“Potensi ini akan terus kami promosikan melalui berbagai kegiatan Disparbud Karawang, termasuk dalam program Paten Kecamatan,” tambahnya.

Budidaya Melon Unggulan

Ketua Pokdarwis Desa Karangjaya, Holil Rohman, menyambut baik kunjungan Disparbud Karawang. Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan seni tari Jaipong dan tur petik melon di green house.

“Terima kasih atas kunjungan dan apresiasi Disparbud Karawang terhadap wisata petik melon kami. Saat ini, kami membudidayakan beberapa jenis melon unggulan, seperti jenis Apollo dan Yurika,” ujar Holil.

Holil menjelaskan, melon jenis Apollo memiliki keunggulan berupa rasa yang lebih manis, tekstur renyah, daging buah tebal, serta kandungan air, mineral, dan vitaminnya yang tinggi. Melon ini juga dikenal sebagai varietas unggul dari Taiwan.

Sementara itu, melon jenis Yurika merupakan varietas hibrida dengan daging buah berwarna oranye. Keunggulannya meliputi ketahanan terhadap virus, kemampuan berbuah lebih dari satu per tanaman, dan daya simpan yang lebih lama. “Jenis ini juga cocok untuk dataran rendah hingga menengah serta memiliki rasa yang manis,” jelasnya.

Dengan inovasi ini, Desa Karangjaya terus menunjukkan komitmennya sebagai destinasi wisata berbasis agrikultur yang mendukung perekonomian lokal.(*)

Karawang, 2 Januari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kepedulian sosial dan membantu masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi, Propam Polres Karawang melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan makan siang gratis kepada warga. Kegiatan ini berlangsung di empat lokasi strategis di Kabupaten Karawang: Jl. Galuh Mas, Jl. Johar, Jl. Kertabumi, dan Jl. Klari, dengan total 100 paket makan siang yang didistribusikan.

Antusiasme Tinggi dari Warga

Kegiatan bakti sosial ini disambut antusias oleh warga setempat. Banyak dari mereka merasa terbantu dengan adanya inisiatif ini, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. AKP Siti Barkah, Kasi Propam Polres Karawang, mengungkapkan, “Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi kebahagiaan. Semua porsi makanan yang kami sediakan disambut dengan baik oleh masyarakat.”

Baca juga : Lansia Tanpa Identitas Ditemukan Meninggal Dekat Saluran Irigasi di Tasikmalaya

Komitmen Polri untuk Masyarakat

Kegiatan ini melibatkan personel Polwan dan anggota Propam Polres Karawang. Selain memberikan bantuan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menjaga hubungan yang baik antara kepolisian dan masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Polri tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.

Dampak Positif bagi Komunitas

Dengan aksi nyata seperti ini, Polres Karawang menunjukkan komitmennya sebagai pelayan masyarakat yang peduli. Kegiatan bakti sosial ini bukan hanya sekadar pembagian makanan, tetapi juga upaya untuk membangun kepercayaan dan kedekatan antara kepolisian dan warga. Diharapkan, inisiatif serupa dapat terus dilanjutkan untuk memberikan dampak positif bagi komunitas.

(Polres Karawang)

Karawang – Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat 181 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Data ini diungkapkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang.

Menurut Hesti Rahayu, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan DP3A Karawang, kasus-kasus tersebut mencakup berbagai jenis kekerasan, mulai dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan fisik, psikis, hingga kekerasan seksual.

Rincian Kasus Kekerasan di Karawang
Hesti menjelaskan rincian kasus yang tercatat selama 2024:

  • Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT): 32 kasus
  • Kekerasan fisik: 13 kasus
  • Kekerasan psikis: 23 kasus
  • Kekerasan seksual: 77 kasus
  • Tindak pidana perdagangan orang: 4 kasus
  • Penelantaran: 7 kasus
  • Kekerasan kategori lainnya: 25 kasus

Yang paling memprihatinkan adalah banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan. Dari total 78 kasus yang menimpa anak perempuan, 52 di antaranya merupakan korban kekerasan seksual. Ironisnya, pelaku seringkali adalah orang terdekat korban.

Upaya Pencegahan Kekerasan
Hesti menegaskan bahwa DP3A Karawang terus melakukan langkah-langkah strategis untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Langkah tersebut meliputi:

  1. Sosialisasi Pencegahan Kekerasan: Mengedukasi masyarakat tentang bahaya kekerasan dan bagaimana melaporkannya.
  2. Pembentukan Satgas Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM): Satgas ini bertugas mengawasi dan melindungi anak-anak di tingkat desa.
  3. Program Sekolah Sahabat Anak (SSA): Program ini bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah anak.

Kasus kekerasan perempuan dan anak, terutama kekerasan seksual, memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak-anak di Karawang.

Karawang – Menjelang pergantian tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Karawang resmi meluncurkan program “Karawang Kuliner Malam” yang bertempat di Jalan Ir. H. Djuanda, tepatnya di halaman Kelenteng Bio Kwan Tee Koen, Sabtu (31/12/2024) malam. Program ini dihadirkan sebagai langkah inovatif untuk menggali potensi kuliner lokal dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk menikmati berbagai sajian khas di malam hari.

Uji Coba dan Konsep Karawang Kuliner Malam

Karawang Kuliner Malam ini akan dilaksanakan dalam tahap uji coba yang dimulai pada malam peluncurannya dan akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, mulai pukul 19.30 hingga 23.00 WIB. Sebanyak 38 tenant kuliner dari berbagai jenis makanan dan minuman siap memanjakan pengunjung yang datang untuk menikmati keanekaragaman kuliner lokal. Event ini diharapkan dapat menjadi salah satu pusat kuliner unggulan yang menggugah minat wisatawan lokal maupun luar daerah.

Harapan Bupati Karawang

Dalam sambutannya, Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, menyampaikan harapannya agar “Karawang Kuliner Malam” ini dapat menjadi sentra kuliner yang terus berkembang dan menjadi daya tarik bagi masyarakat serta wisatawan. Selain itu, ia juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kebahagiaan masyarakat Karawang dengan memberikan pengalaman kuliner yang menyenangkan di waktu malam.

Bupati Aep juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait, terutama stakeholder yang telah mendukung terselenggaranya pembangunan Jalan Tuparev serta pelaksanaan “Karawang Kuliner Malam”. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak menggunakan dana dari APBD, melainkan bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap pengembangan daerah.

Ajakan untuk Mewujudkan Karawang Maju

Menutup sambutannya, Bupati Aep mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam menata kembali Kabupaten Karawang agar menjadi lebih baik lagi di masa depan. Ia mengingatkan bahwa acara ini merupakan sebuah hadiah untuk masyarakat Karawang dan sebagai bagian dari upaya bersama mewujudkan visi “Karawang Maju, Indonesia Emas.”

“Marilah kita songsong semangat baru untuk menjadikan Karawang lebih maju dan sejahtera. Mari wujudkan Karawang Maju, Indonesia Emas,” tutupnya.

Penutupan dengan Peringatan Tahun Baru 2025

Usai acara peluncuran, Bupati Karawang bersama Forkopimda, Sekda Karawang, dan para Kepala Perangkat Daerah melakukan monitoring peringatan tahun baru 2025 di beberapa titik di Kabupaten Karawang. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk memulai tahun baru dengan penuh semangat dan kolaborasi demi kemajuan daerah.

Dengan peluncuran Karawang Kuliner Malam, pemerintah setempat berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan memperkenalkan Karawang sebagai salah satu destinasi kuliner unggulan di Jawa Barat.

(Diskominfo Karawang)

Untuk memastikan kelancaran perayaan Tahun Baru 2025, Pemerintah Kabupaten Karawang akan melaksanakan rekayasa arus lalu lintas pada malam pergantian tahun. Berikut adalah detail pengaturan lalu lintas yang akan diberlakukan:

Penutupan Lalu Lintas Pukul 17.00 s.d. 24.00 WIB:

  1. Arus dari arah Peundeuy menuju Tuvarep akan ditutup di Bunderan Mega Mall dan dialihkan menuju Jalan A. Yani. Jika arus tetap padat, penutupan akan diperluas hingga Simpang Johar dan dialihkan menuju Jalan Baru, sementara arus dari A. Yani akan dialihkan menuju Johar.
  2. Jalur menuju pusat kota akan ditutup apabila arus mulai padat, dengan pengalihan menuju jalur lingkar luar (Jalan Baru, Interchange Karawang Barat, dan Jalan Raya Klari).
  3. Arus menuju Kertabumi dari Jalan Niaga akan ditutup total di FO Gempol Tugu Padi dan Terowongan Gonggo.
  4. Penutupan total juga dilakukan di titik Engsiutong dan Simpang pertemuan.
  5. Kendaraan dari arah Mega Mall yang menuju Jalan Tuparev tidak dapat belok menuju pertemuan dan akan diluruskan menuju Alun-alun.
  6. Kendaraan dari arah Stasiun maupun Pasar Baru Karawang akan dialihkan menuju Jalan Dewi Sartika (PCNU).

Penutupan Lalu Lintas Pukul 22.00 s.d. 02.00 WIB:

Apabila terjadi kepadatan di Bunderan Mercure, rekayasa akan dilaksanakan secara selektif berdasarkan prioritas kendaraan:

  1. Arus dari arah Alun-alun menuju LSI akan dialihkan melalui Jalan Pakuncen.
  2. Arus dari arah Bunderan Peruri menuju LSI akan dialihkan melalui Jalan Menati 1.
  3. Arus dari arah Bunderan LSI menuju Peruri dapat melalui Jalan Menati 1, sementara arus dari LSI menuju RSUD dapat melalui Jalan Pakuncen.
  4. Di Bunderan Mercure, akan dilakukan CB (Crossing Block) dan penutupan untuk menghindari crossing kendaraan, memungkinkan arus dari arah LSI menuju Alun-alun dapat berputar di Bunderan Perumnas, dan arus dari arah Alun-alun menuju Perumnas dapat berputar di ujung Al Azhar.

Pengalihan Lalu Lintas Lanjutan:

  1. Penutupan total satu jalur di Jalan A. Yani dimulai dari Simpang RMK menuju Simpang DPRD.
  2. Kendaraan dari arah Tanjungpura akan dibelokkan menuju Jalan Interchange Karawang Barat.
  3. Kendaraan dari arah Karawang Barat akan dibelokkan menuju Tanjungpura.
  4. Jalur di depan Lapangan Karangpawitan akan dibersihkan untuk memastikan area tetap clear.
  5. Jika diperlukan, penutupan jalur di traffic light DPRD menuju Simpang RMK akan dilakukan, dengan seluruh kendaraan dari arah Mega Mall dibelokkan menuju Kodim atau Mie XP.

Pemerintah Kabupaten Karawang menghimbau kepada seluruh pengendara untuk memperhatikan pengalihan dan penutupan jalur ini, serta mengikuti rambu-rambu lalu lintas yang telah disiapkan untuk kelancaran arus kendaraan selama malam Tahun Baru.(*)

Karawang – Sekda Karawang: ASN Bagian Solusi Pembangunan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang, H. Asep Aang Rahmatullah, memimpin apel pagi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karawang yang berlangsung di Plaza Pemda Karawang, Senin (30/12/2024).

Dalam kegiatan tersebut, turut dilaksanakan penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank BJB kepada beberapa sekolah di Kabupaten Karawang sebagai bentuk komitmen sosial perusahaan terhadap pembangunan pendidikan di daerah.

Sekda Karawang menyampaikan apresiasi atas kontribusi CSR dari Bank BJB. Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta sangat penting untuk mendukung pembangunan.

“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, saya menyampaikan apresiasi kepada Bank BJB yang telah memberikan dana CSR kepada pemda. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang sangat kami hargai, karena pemda tidak bisa bekerja sendiri,” ujar H. Asep Aang.

Ia juga memberikan penghargaan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Karawang yang telah menjalankan tugasnya dengan baik hingga akhir tahun 2024. Sekda mengingatkan pentingnya menjaga semangat kerja dan komitmen terhadap tanggung jawab untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Kita harus menanamkan prinsip bahwa hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sebagai ASN, kita adalah bagian dari solusi dalam mewujudkan pembangunan daerah. Mari kita bekerja dengan penuh tanggung jawab dan integritas,” tegasnya.

Kegiatan apel ini menjadi momentum refleksi bagi jajaran pemerintah daerah untuk terus meningkatkan sinergi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.(*)

Karawang – Disdikpora Karawang Larang Sekolah Study Tour ke Luar Kota Selama Libur Nataru 2025. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang mengeluarkan kebijakan baru dengan melarang seluruh sekolah mengadakan study tour ke luar kota selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kebijakan ini diatur dalam surat edaran Bupati Karawang Nomor: 1726 Tahun 2024, yang diterbitkan pada 13 Mei 2024 tentang Study Tour pada Satuan Pendidikan.

Plt Kepala Disdikpora Karawang, Cecep Mulyawan, menyampaikan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan siswa serta mendukung perekonomian daerah. “Kami menyarankan agar sekolah lebih memilih untuk mengadakan study tour di dalam Kabupaten Karawang, guna mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memastikan keamanan seluruh peserta didik,” ujar Cecep, pada Jumat, 27 Desember 2024.

Baca juga : Pemkab Karawang Tandatangani Kerjasama Dengan Bank BJB dan Pengadilan Agama

Surat edaran ini menekankan tiga poin utama yang perlu diperhatikan oleh seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Karawang, yaitu:

  1. Kegiatan study tour diimbau dilaksanakan di dalam Kabupaten Karawang untuk mendukung ekonomi lokal.
  2. Kegiatan tersebut harus mengutamakan kemanfaatan dan keamanan bagi peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan.
  3. Sekolah atau yayasan yang akan melaksanakan study tour diminta untuk berkoordinasi dengan Disdikpora Karawang melalui surat pemberitahuan.

Cecep Mulyawan berharap kebijakan ini dapat memberikan dampak positif bagi daerah serta menjaga keselamatan siswa selama libur Nataru. “Kami juga ingin agar kegiatan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat, dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Karawang,” tambahnya.

Dengan kebijakan ini, diharapkan kegiatan study tour tetap berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, tanpa menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.(*)