Karawang – Dua Kandidat Siap Bertarung di Musda KNPI Karawang 2025-2028. Pemilihan Ketua DPD KNPI Kabupaten Karawang untuk periode 2025-2028 semakin mendekat. Musyawarah Daerah (Musda) KNPI yang dijadwalkan pada 30 Desember 2024 akan menjadi ajang penting bagi pemuda Karawang untuk menentukan pemimpin yang akan membawa organisasi kepemudaan tersebut ke depan. Saat ini, dua kandidat utama yang telah mendaftar dan siap bertarung adalah Faizal Muhammad, ST, dan Maulana Malik Ibrahim, S.IP.

Musda KNPI kali ini menarik perhatian karena kedua kandidat tersebut telah mengembalikan berkas pendaftaran mereka pada Selasa malam (24/12/2024) di aula Gedung KNPI Karawang. Meskipun sebelumnya ada empat orang yang mengambil formulir pendaftaran, hanya dua kandidat yang memenuhi persyaratan untuk maju dalam Musda tersebut.

Ketua Pelaksana Musda KNPI, Heru, berharap Musda ini dapat menjadi momentum bagi pemuda Karawang untuk mempererat silaturahmi dan konsolidasi setelah perbedaan yang muncul selama Pilkada. “Ini adalah kesempatan untuk menatap Karawang ke depan dengan lebih baik,” ujar Heru.

Faizal Muhammad, ST, menegaskan bahwa Musda bukan hanya soal persaingan, tetapi juga merupakan ajang untuk melanjutkan regenerasi dan proses kepemudaan yang positif. Dia berharap bisa merangkul semua pihak dan menjaga kesatuan dalam organisasi. “Musda ini adalah ajang untuk berdinamika dalam melanjutkan regenerasi. Saya berharap kita bisa merangkul semua unsur yang ada di KNPI,” katanya.

Di sisi lain, Maulana Malik Ibrahim, S.IP, menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara penerimaan budaya baru yang baik dan pelestarian budaya lama. Menurut Maulana, kepemimpinan dalam kepemudaan sangat penting untuk merealisasikan perubahan dan pencapaian yang lebih cepat. Ia percaya, dengan kekuatan kepemimpinan yang tepat, pemuda Karawang dapat lebih cepat mencapai tujuan dan visi daerah.

Musda KNPI kali ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pemilihan ketua, tetapi juga sebagai ajang pemersatu dan penguat semangat bagi pemuda Karawang untuk terus bergerak maju demi kemajuan daerah.(*)

Jakarta Stasiun kereta cepat Whoosh di Karawang resmi melayani penumpang pada hari ini. Keberoperasian stasiun ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang Whoosh yang saat ini masih belum mencapai target harian. 24/12/2024

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, menyambut baik pengoperasian Stasiun Karawang yang sempat tertunda akibat keterbatasan akses jalan menuju lokasi stasiun. Menurut Huda, pengoperasian stasiun ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah penumpang Whoosh yang masih berada di bawah target yang telah ditetapkan.

Baca juga : Refleksi Tahun 2024 dan Outlook 2025, DPRD Jabar

“Kami sangat mendukung pengoperasian Stasiun Karawang ini. Meskipun sempat terhambat karena akses pendukung yang belum siap, kami berharap dengan beroperasinya stasiun ini bisa mendongkrak jumlah penumpang Whoosh yang hingga saat ini masih di bawah target harian,” ujar Syaiful Huda.

Stasiun Karawang menjadi stasiun keempat dari total empat stasiun yang dirancang untuk rute kereta cepat Whoosh. Selain Karawang, kereta cepat Whoosh juga melayani tiga stasiun lainnya, yakni Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegal Luar.

Sejak resmi beroperasi pada 17 Oktober 2024, hanya tiga stasiun yang dapat melayani penumpang, sementara Stasiun Karawang belum dapat difungsikan karena kendala akses jalan menuju stasiun tersebut.

Target Penumpang Masih Jauh dari Harapan

Huda menjelaskan bahwa target harian penumpang untuk kereta cepat Whoosh adalah sekitar 29.000-31.000 orang. Namun, hingga saat ini, jumlah penumpang harian yang tercatat masih berada di kisaran 18.000-19.000 orang. Meskipun tren penumpang terus menunjukkan kenaikan, angka tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Meskipun ada tren kenaikan jumlah penumpang, angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap efektivitas operasional kereta cepat Whoosh,” ungkap Huda.

Baca juga : Respon Pernyataan Menteri PKP, DPR: Tidak Punya Rumah Bukan Berarti Miskin

Dengan beroperasinya Stasiun Karawang, Huda berharap dapat terjadi penambahan jumlah penumpang harian. Berdasarkan studi dari Universitas Indonesia, diperkirakan akan ada tambahan sekitar 3.000-4.000 penumpang per hari jika Stasiun Karawang benar-benar beroperasi.

“Tentu saja, ini adalah tambahan yang signifikan jika bisa terwujud,” tambahnya.

Pentingnya Jumlah Penumpang untuk Efektivitas Whoosh

Syaiful Huda menegaskan bahwa jumlah penumpang Whoosh menjadi indikator utama untuk menilai efektivitas kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut. Selain itu, Huda juga menyebutkan bahwa ada empat tujuan utama dari pembangunan proyek Whoosh di Indonesia, yaitu:

  1. Mengurangi kepadatan lalu lintas antara Bandung dan Jakarta,
  2. Meningkatkan konektivitas Bandung-Jakarta dan sekitarnya,
  3. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, serta
  4. Menjadi simbol modernisasi transportasi di Indonesia.

“Keempat tujuan tersebut sangat bergantung pada jumlah penumpang Whoosh. Jika jumlah penumpangnya sedikit, maka dapat dipastikan bahwa Whoosh ini tidak efektif,” tegas Huda.

Harapan untuk Pertumbuhan Ekonomi di Sekitar Stasiun

Legislator dari Dapil Jabar VII (Karawang, Purwakarta, Kab Bekasi) ini juga berharap agar beroperasinya Stasiun Karawang dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di sekitar stasiun. Ia mendorong masyarakat setempat untuk memanfaatkan kesempatan dengan menyediakan berbagai layanan barang dan jasa bagi penumpang Whoosh di Stasiun Karawang.

“Ke depan, Pemkab Karawang bisa memanfaatkan akses Whoosh ini untuk menarik lebih banyak wisatawan ke destinasi-destinasi wisata di Karawang dan sekitarnya. Hal ini akan mendukung tujuan Whoosh dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata,” pungkas Huda.***

Karawang – Candi Jiwa, situs bersejarah peninggalan Hindu-Buddha, menjadi salah satu candi tertua di Jawa Barat. Secara administratif, candi ini terletak di dua wilayah, yaitu Desa Segaran dan Desa Telagajaya, yang berada di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya. Lokasinya yang dikelilingi persawahan menambah suasana eksotis dan menenangkan bagi pengunjung.

Sejarah Penemuan Candi Jiwa

Candi Jiwa pertama kali ditemukan pada tahun 1984. Penemuan ini tergolong baru, sehingga penelitian terhadap situs ini masih terus dilakukan. Para ahli percaya bahwa candi ini berasal dari masa Kerajaan Tarumanegara hingga Kerajaan Sunda. Selain itu, nama “Candi Jiwa” diberikan oleh masyarakat setempat karena konon setiap kali hewan ternak melewati reruntuhan candi ini, hewan tersebut mati secara misterius.

Keunikan Arsitektur Candi Jiwa

Tidak seperti candi-candi lain yang menjulang tinggi, Candi Jiwa memiliki bentuk oval dengan tinggi empat meter dari permukaan tanah. Bangunannya berbentuk stupa atau arca Buddha yang menyerupai bunga teratai mekar di atas air. Bentuk ini melambangkan kesakralan dan keindahan dalam ajaran Buddha.

Candi Jiwa memiliki dimensi 19 x 19 meter dengan tinggi 4,7 meter. Di bagian atasnya terdapat susunan bata melingkar dengan diameter enam meter yang diperkirakan merupakan bekas stupa. Denah melingkar di tengah candi menjadi daya tarik unik, di mana umat Buddha melakukan ritual mengitari candi searah jarum jam.

Material Bangunan

Bangunan candi terbuat dari batu bata yang dibakar menggunakan kayu. Uniknya, batu bata dari daerah Batujaya memiliki ukuran lebih besar dibandingkan batu bata pada umumnya. Beberapa bagian candi tampak gosong, menandakan teknik pembakaran tradisional yang digunakan pada masa lalu.

Rute Menuju Candi Jiwa

Candi Jiwa berjarak sekitar 50 kilometer dari Jakarta dengan waktu tempuh tiga jam. Pengunjung dapat mengambil rute melalui tol Cikampek, keluar di gerbang tol Karawang Barat, menuju Rengasdengklok, dan akhirnya ke arah Batujaya.

Daya Tarik Wisata Sejarah

Candi Jiwa menawarkan pengalaman wisata sejarah yang mendalam. Dengan bentuknya yang unik dan nilai sejarah yang tinggi, candi ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah dan budaya. Selain itu, suasana tenang di tengah persawahan membuat tempat ini cocok untuk refleksi dan ziarah.

Dengan terus berlangsungnya penelitian, Candi Jiwa diharapkan dapat menjadi salah satu ikon sejarah yang tak ternilai di Karawang, sekaligus destinasi wisata edukasi yang menarik bagi generasi mendatang./qie

Karawang – Ketua Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Karawang, Nadi Mashuri, menyampaikan harapannya terhadap Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Karawang yang akan terpilih dalam periode mendatang. Dalam wawancara eksklusif pada 19 Desember 2024, Nadi menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk memajukan peran pemuda di Kabupaten Karawang, serta memperkuat pemberdayaan pemuda di berbagai sektor.

Pemuda Karawang: Harapan untuk Pemimpin yang Inklusif dan Responsif

Menurut Nadi, Ketua KNPI yang baru harus menjadi pemimpin yang inklusif dan responsif terhadap berbagai kebutuhan pemuda yang datang dari berbagai latar belakang. “KNPI memiliki peran strategis sebagai wadah pemersatu organisasi kepemudaan. Ketua yang baru harus dapat merangkul semua elemen pemuda tanpa memandang perbedaan,” ujar Nadi, mengungkapkan harapannya agar KNPI dapat menjadi jembatan yang menyatukan potensi pemuda.

Pemberdayaan Pemuda Karawang Melalui Program Kreatif dan Kewirausahaan

Nadi juga menggarisbawahi pentingnya penguatan program pemberdayaan pemuda, dengan fokus pada sektor-sektor ekonomi kreatif, teknologi, dan kewirausahaan. “Karawang memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan lebih serius. Pemuda Karawang memiliki energi dan kreativitas yang luar biasa. Ketua KNPI harus mampu mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan peluang yang lebih banyak,” tambahnya.

Isu Global yang Relevan untuk Pemuda Karawang: Keberlanjutan dan Transformasi Digital

Nadi berharap, Ketua KNPI yang terpilih dapat mengimplementasikan program yang sesuai dengan isu-isu global, seperti keberlanjutan lingkungan dan transformasi digital. “Pemuda Karawang harus dipersiapkan untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional. Ketua KNPI harus memastikan pemuda Karawang siap menghadapi tantangan global,” jelasnya.

Gemasaba Karawang Siap Bekerja Sama dengan KNPI untuk Mendorong Perubahan Positif

“Kami di Gemasaba siap bekerja sama dengan KNPI untuk mendorong sinergi yang lebih kuat. Harapan kami, Ketua KNPI yang baru dapat menjadi katalisator perubahan positif bagi pemuda Karawang dan menciptakan legacy yang membanggakan,” ujar Nadi, menutup wawancaranya.

Momentum Pemilihan Ketua KNPI Karawang: Harapan untuk Masa Depan Pemuda Karawang yang Lebih Cerah

Proses pemilihan Ketua KNPI Karawang akan menjadi momentum penting dalam perjalanan pemuda Karawang. Diharapkan, pemimpin yang terpilih dapat membawa visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi pemuda Karawang./qie

KarawangUmar Al faruq SAg, anggota DPRD Kabupaten Karawang, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Karawang yang ke XV. Menurutnya, Musda ini merupakan momentum penting bagi pemuda Karawang untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya daerah. 19 Desember 2024

“Musda KNPI ke XV adalah kesempatan emas bagi para pemuda Karawang untuk berperan aktif dalam mengembangkan potensi diri, serta berpartisipasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di Kabupaten Karawang. Sebagai anggota DPRD, saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini karena memiliki dampak positif yang besar bagi kemajuan generasi muda dan perkembangan Kabupaten Karawang,” ujar Umar A lfaruq, Kamis (19/12/2024).

Umar juga berharap agar Musda ini dapat melahirkan pemimpin yang memiliki visi jelas untuk masa depan pemuda Karawang, serta mampu mengatasi tantangan yang dihadapi sektor sosial, ekonomi, dan pendidikan di Karawang. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemuda, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama yang lebih besar.

“Saya berharap Musda ini dapat menghasilkan pemimpin yang tidak hanya fokus pada organisasi, tetapi juga mampu merumuskan visi jangka panjang untuk membangun Karawang secara lebih luas, baik dalam bidang sosial, ekonomi, maupun budaya. Pemuda Karawang harus menjadi motor penggerak perubahan yang positif,” tambah Umar.

Sebagai wakil rakyat, Umar Al faruq berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada KNPI Karawang. Ia juga mengajak seluruh pemuda Karawang untuk tetap semangat, menjaga persatuan, dan aktif berperan dalam memajukan daerah melalui berbagai program yang berbasis pada kreativitas, inovasi, dan kerja sama.

Dengan adanya dukungan penuh dari DPRD Karawang, Musda KNPI ke XV ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan pemuda yang berdaya saing tinggi dan siap menghadapi tantangan global, serta memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah Karawang. (Qie)

Karawang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Karawang menggelar Forum Satu Data Indonesia (SDI) di Ballroom Hotel Mercure Karawang, Rabu (18/12/2024). Forum tersebut resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang, H. Asep Aang Rahmatullah.

Dalam sambutannya, Sekda Aang menjelaskan bahwa Forum Satu Data Indonesia merupakan momentum penting yang tidak hanya mencerminkan semangat kolaborasi, tetapi juga menandai komitmen kita bersama dalam mewujudkan visi untuk mendorong kemajuan dalam pengelolaan data yang efektif dan berkelanjutan.

Baca juga : Kunjungan Kerja DPRD Jawa Barat ke Kepulauan Riau

“Waktu akan terus berjalan, begitupun kemajuan zaman, tidak ada yang mampu menghentikannya, dan demi mendukung tata pemerintahan yang baik, tentu kita harus mampu bersinergi dengan perubahan, termasuk dalam menyikapi dunia digital yang begitu masif,” ujarnya.

Ia meyakini, pihaknya akan terus menciptakan ekosistem data yang yang terintegrasi dan terpercaya. Sebab, data menjadi pondasi yang krusial dalam dalam pengambilan keputusan, pengembangan kebijakan, serta berbagai inovasi untuk untuk meningkatkan kualitas layanan publik.

“Semoga kegiatan Forum Satu Data Indonesia di Kabupaten Karawang mampu menjadi wadah komunikasi dan koordinasi untuk penyelenggaraan Satu Data Indonesia di Kabupaten Karawang. Mari kita berinovasi dan berkolaborasi dalam memanfaatkan kekuatan data demi kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Forum Satu Data Indonesia ini merupakan kolaborasi antara Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang sebagai Pembina Data dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Karawang sebagai Wali Data untuk wadah komunikasi dan koordinasi.

Pada forum tersebut itu pula dilakukan penandatanganan Komitmen Bersama Penyelenggaraan Satu Data Indonesia tingkat daerah di Kabupaten Karawang.***

Karawang – Yayasan Silang Budaya berkolaborasi dengan Kemendikbud melalui dana aspirasi Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda akan menggelar pertunjukan Sendratari Napak Rawayan Sang Wali Kawin Silang versi Silang Budaya pada Senin (8/8/2022)

Kegiatan tersebut bertempat di Pelataran Pedoman Jalan Syekh Quro Dusun Peundeuy I RT 003/008 Desa Karyamukti Kecamatan Lemahabang Karawang Jawa Barat.

Pertunjukan tersebut nantinya akan berusaha menampilkan kisah perjalanan Syech Quro atau Syech Hasanuddin Qurotul’ain bin Yusuf Idofi.

Ketua Yayasan Silang Budaya Kiki Syarifudin, Sendratari Napak Rawayan Sang Wali Kawin Silang mengungkapkan pertunjukan Sendratari bakal disuguhkan oleh para Seniman Karawang.

“Dibantu masyarakat Desa Karyamukti, Mas Yayan Katho dari Lesbumi PWNU Jabar dan Kang Oet Rizki di bagian setting, merupakan sebuah temu kangen para pekerja seni setelah sekian tahun terhalang Covid,” kata Aab.

Selain Sendratari, kata Aab, pesta rakyat ini juga menampilkan beberapa tim kesenian utusan dari desa sekitar dan ditutup dengan penampilan “Topeng Pendul” kesenian khas Karawang yang sudah berusia lebih dari satu abad.

“Sebagai suguhan utama, pertunjukan Sendratari yang berdurasi sekitar satu jam ini, bercerita tentang perjalanan Sang Wali, yakni Syech Quro, yang bernama lengkap Syech Hasanuddin Qurotul’ain Bin Yusuf Idofi dalam rangka menyebarkan ahlak Islam kepada masyarakat Karawang dan sekitarnya. Terutama masyarakat yang tinggal di sekitar Pelabuhan Tanjungpura,” jelasnya.

Kawin Silang Antara Islam dan Pikukuh Sunda
Lebih lanjut Aab juga menceritakan sebagai seorang Wali yang memiliki pandangan jauh ke depan, Sang Wali mengawinkan murid tercantiknya, Nyai Subang Larang pada seorang putra mahkota Pajajaran, Raden Pamanah Rasa, yang di kemudian hari menjadi Raja Pajajaran bergelar Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi. Lewat perkawinan tersebut, kawin pula ajaran Islam dengan Pikukuh Sunda yang dianut masyarakat Pajajaran.

“Perkawinan Silang antara Islam dan Pikukuh Sunda berlangsung tanpa hambatan. Seperti umumnya perkawinan, tentu satu sama lain saling mempengaruhi, begitu pula pada kebudayaan masyarakat Sunda pada saat itu. Penyebutan Sang Hyang Taya menjadi Alloh, adalah pengaruh dari Islam yang masuk pada budaya Sunda, ibadah sholat menjadi sambehyang atau sembahyang, adalah pengaruh Sunda yang masuk pada Islam,” terangnya.

“Dari perkawinan silang ini lahirlah Islam yang khas, Islam yang memiliki warna tersendiri, yang sekarang sering disebut sebagai Islam Nusantara. Sebuah Kebudayaan Islam yang sudah mendarah daging dalam diri masyarakat Nusantara, selama ratusan tahun yang secara komunal berbeda dengan budaya Islam Arab,” tambahnya.

Penulis Naskah, Abah Sarjang mengungkapkan peristiwa masa lalu yang diangkat ke panggung, dengan bahan-bahan cerita terbatas, dipungut dari tradisi lisan yang sudah tersebar selama ratusan tahun, tentu memiliki berbagai versi.

“Tetapi ketidak-tepatan sejarah tersebut, bukan sebuah ruang terbuka untuk dibahas. Karena pertunjukan ini tidak sedang membahas detail sejarah,” jelasnya.

“Tetapi berusaha membumikan kembali semangat “silih asih silih asah-silih asuh dan silih wangikeun.” Semangat pikukuh lama dengan nilai-nilai luhur yang sudah menjadi jalan hidup masyarakat, dipadu-padankan dengan semangat kekinian yang bangkit setelah terhantam wabah,” ujarnya.

Perkawinan semangat inilah menurut Abah Sarjang, yang hendak diangkat dalam pertunjukan tersebut.

“Perkawinan indah adalah perkawinan yang direstui bumi dan langit. Dengan penuh pengharapan kami berdoa, semoga “Perkawinan Silang” ini direstui bumi dan langit,” pungkasnya./qie